Jejamo.com, Tanggamus – Akhir tahun 2018 menjadi berkah bagi sebagian warga yang ada di Kecamatan Pematangsawa Kabupaten Tanggamus dan sekitarnya.
Musim ubur-ubur yang melimpah membuka pundi-pundi penghasilan bagi warga, mulai dari yang menjadi pekerja, pedagang terlebih lagi para nelayan pencari ubur-uburnya.
Seperti yang diungkapkan Kepala Pekon Guring Mursani yang juga pemilik Perahu Londeng kepada Jejamo.coM, Rabu pagi 19/12/2018.
Ia mengatakan, musim ubur-ubur ini membuka lapangan pekerjaan bagi warga yang ada di Pematangsawa.
“Saat ini ada 2 perusahaan pengelolaan ubur-ubur dari Jakarta yang masuk ke Pematangsawa. Mereka membangun bak-bak penampungan mulai dari pantai Pekon Tanjungan sampai ke pantai Pekon Way Nipah,” kata Mursani.
Ditambahkanya, warga pekerja banyak yang dari luar Pematangsawa untuk bongkar muat dari perahu ke bak penampungan perusahaan.
Itu membuat warga kebanjiran rezeki. Para perempuan bekerja memotong kepala ubur-ubur, bongkar muat, dan para pekerjaan lainnya.
Di lain pihak Suhaili selaku pengawas bongkar muat sekaligus penjaga keamanan PT Hasil Laut (HL) kepada Jejamo mengatakan, dengan masuknya perusahaan pengelola ubur-ubur ini, menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi warga.
“Saya termasuk juga dapat pekerjaan,” ujarnya.
Masih menurut Suhaili, peroses pengolahan awal ubur-ubur setelah dibongkar dari Perahu Londeng dan ditampung di bak penampungan, pekerja perempuan memotong memisahkan bagian kepala ubur-ubur (Betet) lalu ditampung di bak khusus pencucian.
Setelah itu diblender dengan air tawar selama tiga jam. Dilanjutkan ke bak khusus dan direndam air tawar dicampur garam selama tiga jam. Langkah berikutnya dikepak.
“Ubur-ubur yang ambil hanya bagian kepalanya saja, untuk badan akan mencair secara sendirinya,” kata dia. [Zairi]