Jejamo.com – Sebuah penyelidikan polisi Italia mengungkap bahwa milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) telah bekerja sama dengan mafia Italia untuk menyelundupkan ganja ke Eropa.
Meski melarang rokok dan narkotika serta menghukum mereka yang ketahuan mengonsumsi kedua barang itu di wilayah yang dikuasainya, ternyata ISIS menghasilkan jutaan dolar AS dari penyelundupan ganja.
Demikian disampaikan kepala badan anti-teror dan anti-mafia Italia, Franco Roberti. Kepolisian Italia telah mendapatkan bukti bahwa mafia, yang sudah lama mengendalikan pasar obat terlarang di negeri itu, bekerja sama dengan ISIS menyelundupkan barang haram tersebut dari Libya dan Afrika Utara.
Rute penyelundupan hasis Afrika yaitu substansi turunan dari ganja, diketahui melalui jalur Kasablanka di Maroko lalu masuk ke Aljazair, Tunisia hingga ke Tobruk, wilayah timur Libya.
Mafia Italia melakukan kesepakatan dengan ISIS agar bisa masuk ke kota pesisir Sirte yang pelabuhannya dikuasai ISIS. Dari kesepakatan dengan mafia Italia itu, ISIS memperoleh bagian yang cukup besar dari pendapatan mafia yang mencapai 36 miiar dolar AS atau sekitar Rp 473 triliun setahun.
Dari pendapatan mafia itu, ISIS memperoleh sekitar tujuh persen atau sekitar Rp 3,3 triliun dalam setahun. Jumlah ini cukup banyak untuk menambal kerugian ISIS yang belakangan disebut kehilangan pendapatan hingga 30 persen setahun akibat serangan udara koalisi ke kilang-kilang minyaknya.
Penyelidikan yang dilakukan Roberti khususnya soal kaitan antara terorisme dan mafia ini memang baru memasuki tahap awal, karena badan yang dipimpinnya baru memulai investigasi pada Februari 2015.
“Sama seperti mafia, ISIS mendanai organisasinya lewat aktivitas kriminal seperti penjualan narkoba, penyelundupan minyak, barang bersejarah, penculikan untuk tebusan hingga pemerasan,” kata Roberti.
Roberti menjelaskan, dekriminalisasi terhadap ganja bisa dilakukan untuk mengurangi pendapatan mafia dan ISIS. “Dekriminalisasi atau bahkan legalisasi ganja akan menjadi senjata terhadap para penyelundup, termasuk para teroris yang menghasilkan uang dari ganja,” tambah Roberti.(*)
Detik.com