Jejamo.com, Bandar Lampung – Terduga teroris Adnan yang ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Mabes Polri di Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu, (16/10/2019) malam, ternyata pernah dua kali datang ke Lampung.
Adnan dikabarkan merencanakan bom bunuh diri di Lampung.
Terduga juga merupakan rekan terduga teroris R yang sebelumnya ditangkap Tim Densus 88 pada Senin, (14/10/2019) lalu di Bandar Lampung.
Andre (27) rekan kerja terduga teroris bernisial R mengaku pernah bertemu dengan terduga Adnan saat berkunjung di gudang Maestro atau tempat penyewaan alat-alat musik di Jalan Agus Salim, Kelapatiga, Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Bandar Lampung.
“Saya kenal Adnan ini dikenalkan sama R, seingat saya dua kali bertemu dengan Adnan itu, setahu saya prilaku baik semua,” ujarnya, saat ditemui ditempat kerjanya, Kamis, (17/10/2019).
Andre juga mengungkapkan, Adnan dan R
sempat bermalam di tempat kerjanya. Pasalnya R ikut berkerja di sini membuat box sound.
“Di gudang sinikan kebetulan ada kamar dan sih R juga bekerja dan tinggal sini, karena di sini dia kerja buat box sound,” jelasnya.
Ia menuturkan, jika Adnan datang ke Lampung sekira bulan Juni 2019 lalu atau tempatnya sebelum dan sesudah bulan Ramadan tiba.
Adnan pun orangnya pendiam.
“Kami sempat ngobrol, Adnan juga sempat ditegur sama bos karena tinggal di sini nggak izin. Waktu ditegur dia langsung masuk kamar, besok paginya sudah pergi. Dia juga orangnya pendiam,” tuturnya.
Dia pun mengatakan, sebelum ditangkap Tim Densus 88, terduga teroris bernisial R setiap malam sering mendengarkan lagu-lagu tentang jihad.
Namun ia mengaku tidak pernah menaruh curiga.
“Saya nggak pernah curiga kalau dia bakal jadi kaya gitu (Radikal), saya lihatnya lurus-lurus saja. Tapi saya sempat kesal ketika dia dengerin lagu jihad sampai malam,” urainya.
Dia menambahkan, sebelum tertangkap, rekan kerjanya tersebut sudah jarang datang ke gudang untuk bekerja.
“Dia itu dulu kalau datang kesini sudah jarang pegang box sound lagi, paling datang terus pulang, sudah itu pulangnya nggak pamit lagi,” pungkasnya. [Andi Apriyadi]