Jejamo.com, Kota Metro – Dalam sehari Mas Mufti menilik berbagai wilayah dan sudut Kota Metro. Kegiatan ini menjadi salah satu komitmen untuk mengenal lebih dekat warga Kota Metro. Dalam kunjungannya saat hadir di tengah masyarakat tersebut, Mas Mufti bukan hanya sekadar hadir semata untuk kunjungan tetapi juga untuk mendengar aspirasi dari masyarakat.
Senin, 21/9/2020, bertempat di rumah Ibu Melda dan Bapak Edi di kelurahan Imopuro, Metro Pusat, Mas Mufti hadir untuk mendengar berbagai aspirasi masyarakat yang juga tergabung secara suka rela menjadi relawan. Pada kegiatan tersebut, Mas Mufti memberikan ringkasan pendidikan politik terkait program, visi dan misi yang dibalut dalam slogan ‘Metro Bahagia’.
Komitmen Mas Mufti untuk menjadi wali kota bagi seluruh lapisan masyarakat di Kota Metro dibuktikan dengan hadirnya di tengah keberagaman di antara masyarakat Metro. Ia tidak segan untuk duduk dan berdiskusi dengan siapa pun dengan latar belakang yang berbeda. “Jika nanti saya dilantik menjadi Walikota, maka sesungguhnya saya adalah milik semua masyarakat Metro, meski dari latar belakang yang berbeda, agama, suku, pendidikan, semuanya,” pungkasnya.
Sebagai seorang santri, prinsip tepo seliro atau tenggang rasa menjadi salah satu prinsip hidup yang terus dipegang dan juga diaplikasikan. Baginya, menghargai perbedaan menjadi kunci untuk hidup harmonis dan bahagia dalam memimpin masyarakat Kota Metro nantinya jika terpilih.(*)