Jejamo.com, Tanggamus – Masyarakat di Kabupaten Tanggamus menggelar aksi protes dengan melakukan perbaikan jembatan yang menghubungkan Pekon Kebumen di Kecamatan Sumberejo dan Pekon Kemuning di Kecamatan Pulau Panggung, Jumat, 20/5/2022.
Aksi protes tersebut dilakukan lantaran masyarakat kecewa atas usulan perbaikan yang tidak kunjung direspon Pemerintah Kabupaten Tanggamus sejak tahun 2016 lalu.
Hal tersebut disampaikan Suwandi, salah satu warga yang ikut dalam perbaikan jembatan tersebut. Dirinya juga menyampaikan jembatan yang dibangun mahasiswa KKN Universitas Lampung pada tahun 90-an tersebut belum pernah mendapatkan perbaikan.
“Belum sama sekali dapat berbaikan dari pemerintah, padahal itu akses utama masyarakat ke pasar dan menuju sekolah, kondisinya memprihatinkan sekali, rapuh dan rawan roboh,” kata Suwandi ke pada Jejamo.com.
Dirinya juga menyampaikan, sudah puluhan orang yang mengalami luka-luka akibat terjatuh dari jembatan dengan ketinggian hampir 15 meter tersebut.
“Sudah banyak yang jatuh, karena kayu yang rapuh, terakhir pada 11 Mei 2022 kemarin, siswa SMA Kebumen yang jatuh waktu menyeberang jembatan pakai motor. Karena nunggu pemerintah gak ada tanggapan, kami perbaiki secara swadaya,” ucapnya.
Suwandi juga berharap, pemerintah peka dan segera melakukan perbaikan, sebelum timbul korban jiwa.
“Kalau bisa segera dibangun yang kokoh, gimanalah caranya pemerintah, jangan nunggu ada yang meninggal karena jatuh dari jembatan, karena di bawah jembatan itu ada sungai berbatu dan dalam juga,” tandasnya.(*)[Alex]