Jejamo.com, Bandar Lampung – Harga pakan yang tinggi menjadi kendala bagi pengembangan budidaya. Karena itu, Syrlarva hadir untuk memberikan pakan murah berprotein tinggi.
“Ketersediaan bahan baku berprotein tinggi masih terbatas. Saat ini yang banyak digunakan yaitu tepung ikan yang mayoritas berasal dari impor,” kata pendiri syrlarva, Syerdian Arif Prawira, kepada jejamo.com, dalam rilisnya.
Magot adalah larva berprotein tinggi yang dikembangkan dari serangga black soldier fly (BSF).
“Magot mengandung hingga 41-42% protein kasar, 31-35% ekstrak eter, 14-15% abu, 4,18-5,1% kalsium, dan 0,60-0,63% fosfor dalam bentuk kering,” kata dia.
“Dengan kata lain, magot mengandung protein dan gizi tinggi yang unggul untuk mempercepat pertumbuhan dan meningkatkan sistem imun hewan peliharaan.”
Syrlarva fokus produksi dried magot sebagai produk olahan yang kaya akan protein dan asam amino yang baik untuk hewan.
Selain bergizi tinggi, harga magot juga cukup terjangkau. Hal ini disebabkan karena magot memiliki ketersediaan bahan baku yang mudah didapat sehingga dapat menekan biaya produksi.
Magot diproduksi melalui pemanfaatan limbah organik.
Induk magot BSF tumbuh dengan memakan bahan organik yang bisa didapatkan dari sisa makanan organik yang terdapat di restoran, rumah tangga, pasar, maupun sumber lainnya. []