Jejamo.com, Bandar Lampung – Program PKS untuk memperjuangkan pemberlakuan SIM seumur hidup dan penghapusan pajak motor bukan pepesan kosong. Dua program itu diusung juga bukan sekadar jualan untuk Pemilu 17 April 2019.
Program itu, kata Maulana Mustika, sudah dikaji dengan baik dan memungkinkan direalisasikan.
“Dulu juga soal pendidikan gratis banyak yang nyinyir. Sekarang semua bicara pendidikan gratis dan memang bisa direalisasikan,” kata Maulana Mustika kepada jejamo.com via percakapan WhatsApp hari ini.
Alumnus Universitas Muhammadiyah Metro ini menambahkan, pajak motor dihapus tidak serta merta membuat jumlah motor di jalan bertambah.
“Apa kalau pajak motor dihapus orang kemudian berbondong-bondong beli motor? Kan enggak?” kata dia.
Ini, ujar Maulana, menepis anggapan akan ada jutaan sepeda motor baru di jalan raya jika kebijakan itu diterapkan.
“Soal motor bertambah di jalan, itu lebih pada kebutuhan. Bukan lantaran pajak. Pajak dihapuskan untuk meringankan beban rakyat. Duitnya bisa dialokasikan ke yang lain, misalnya menambah gizi anak,” kata dia.
Demikian juga SIM seumur hidup. Maulana bilang, ini juga memudahkan rakyat sehingga tidak perlu mengurus setiap lima tahun perpanjangan SIM.
Kata dia, survei di sebuah portal berita nasional menunjukkan banyak orang yang setuju kalau pajak motor dihapus dan SIM diberlakukan seumur hidup.
Maulana Mustika pada Pemilu tahun ini dicalonkan PKS untuk kursi DPR daerah pemilihan Lampung 2.
Adapun Lampung 2 terdiri dari Lampung Timur, Lampung Tengah, Lampung Utara, Way Kanan, Mesuji, Tulangbawang, dan Tulangbawang Barat,. Maulana ditempatkan pada nomor urut 6. [Sugiono]