Jejamo.com, Lampung Timur – Sebanyak 176 kepala keluarga yang ada di Dusun Talangsari, Desa Rajabasalama, Lampung Timur, sudah merasa hidup nyaman dan tidak perlu ada oknum oknum yang menjual Talangsari. Mereka tak mau daerah mereka dipolitisasi.
Hal tersebut dikatakan oleh tokoh masyarakat Dusun Talangsari Supri saat ditemui di kediamannya, Senin (25/2/2019).
Menurut Supri, dengan berbagai kegiatan sosial yang selalu mengatasnamakan tragedi Talangsari justru membuat warga yang tinggal di dusun seluas 1.000 hektar menjadi resah.
“Kami menginginkan agar tidak ada yang mengusik lagi peristiwa 1989 silam, kami sudah hidup nyaman di sini,” kata Supri.
Saat ini dusun yang dihuni 176 kepala keluarga merupakan dusun yang sudah hidup tenang, dengan insfratruktur umum yang sudah diperhatikan pemerintah seperti jalan aspal sepanjang 2ribu meter, tiga unit sumur bor, dan penerangan listrik.
“Semakin tahun semakin ada perkembangan kemajuan insfratruktur,” kata dia.
Artinya, masyarakat yang tinggal di Dusun Talangsari menginginkan jangan terlalu dan terus menerus menjual Dusun Talangsari sebagai dusun yang bergejolak. [Agus Susanto]