Jejamo.com, Bandar Lampung – Santi (40), warga Pinangjaya, Kemiling adalah salah satu dari pengamen tunanetra jalanan di Kota Bandar Lampung.
Keseharian Santi hanyalah mengamen untuk mencukupi kebutuhan hidup. Dengan caping yang melekat di kepalanya, ia melantunkan bait demi bait lagu.
Santi mengatakan, menekuni pekerjaan ini telah lama sejak 2015 di pompa bensin berbagai wilayah Way Halim, Antasari, Sukarame, Kemiling, yang ditemani dengan soundsystem mini serta kotak uang.
Panas dan hujan tidak membuatnya mengeluh. Santi mengamen dari jam 07.00 WIB sampai jam 13.00 WIB. Ia mengatakan bahagia dengan pekerjaannya ini.
“Berapa pun uang yang didapatkan, saya selalu bersyukur. Saya juga buta apalagi yang mau dikerjakan selain mengamen.” ungkap perempuan yang ditinggal anak semata wayangnya.
Setiap hari Santi mampu menyambung hidupnya lewat lagu-lagu dangdut yang ia bawakan dari mulutnya.
Pemberian para pengendara yang lewat, lebih dari cukup buat Santi.
“Saya tidak tahu berapa uang yang didapat. Tetapi saya bisa makan dan bayar ojek yang setiap hari antar jemput saya ke tempat ngamen.” ucap Santi kepada jejamo.com, Selasa, 29/1/2019.
Ia tidak tahu kapan akan berhenti mengamen.
Menurut dia, selama ada yang memberi uang dirinya akan tetap bekerja demi mencukupi kebutuhan sehari-hari. [Aziz Rifaldi]