Jejamo.com, Bandar Lampung – Ruang terbuka hijau (RTH) publik di Kota Bandar Lampung perlu ditingkatkan nilainya hingga sampai 20 persen dan itu bisa dilakukan secara gotong royong.
Hal itu diungkapkan akademisi UIN Raden Intan Lampung Eko Kuswanto saat menjadi narasumber diskusi tentang minimnya ruang terbuka hijau (RTH) Kota Bandar Lampung, yang digelar Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Bandar Lampung, di El Biruni Cafe, Kamis, (12/9/2019).
Eko mengatakan, di setiap kelurahan bisa menyediakan RTH sehingga porsi 4.000 hektar yang dibutuhkan ruang terbuka hijau yang harus dimiliki Kota Bandar Lampung.
Dalam 20 kecamatan setidaknya punya 200 hektar.
“Masing-masing kecamatan dipecah yang kemudian itu bisa jadi modal Pemkot punya ruang terbuka hijau ideal,” ujarnya.
Menurut Eko, artinya semua terkait harus duduk bersama untuk memikirkan RTH sesuatu yang penting agar berjalan dengan baik dan masyarakat bisa nyaman di dalamnya serta melakukan interaksi di RTH
“Dari situ banyak manfaat yang bisa diambil,” paparnya.
“Jadi PR serius kalau ingin wilayah kita lebih nyaman kemudian sesuai misi dunia,” tandasnya. [Andi Apriyadi]