Jejamo.com, Bandar Lampung – Dalam sambutannya, Calon Presiden Joko Widodo mengatakan, media sosial bisa mengubah segalanya. Bahkan, ia mengistilahkan pemilihan presiden di Amerika Serikat saat Hillary Clinton dengan Donald Trump.
“Kita pasti ingat waktu pemilihan Presiden di Amerika Serikat antara Hillary dengan Donald Trump, banyak yang mengatakan Hillary menang. Tapi, ternyata Donald Trump yang menjadi presiden,” ujarnya.
Jokowi juga menyampaikan untuk seluruh para calon legislatif harus berhati-hati dan yang perlu di garis bawahi adalah landskap politik nasional dan daerah akan berubah. Maka harus hati hati untuk mencapai itu.
“Isu dapat menggerus suara dan partai tidak bisa mengendalikan isu. Menitip isu ini harus dimenangkan oleh kita dengan cara memperkuat perencanaan dan orkestrasi hingga berjalan dan bekerja hingga akhir,” ungkapnya.
Ia pun meminta semua kader harus bisa menyampaikan apa yang telah dicapai dan yang bisa diceritakan kepada rakyat.
.”Kerena hanya itulah yang bisa kita lakukan,” kata dia.
Orang nomor satu di Indonesia ini sedikit menceritakan kisahnya sebagai peserta pilkada di Solo dan Jakarta dengan melakukan metode dari pintu ke pintu.
“Saya rasa tidak perlu membuat spanduk atau baliho karena itu biayanya mahal. Cukup dengan metode datang langsung dari pintu ke pintu menemui warga,” tandasnya. (Andi Apriyadi).