Jejamo.com, Bandar Lampung -Hari ini lini massa media sosial ramai oleh status dan coretan soal Hari Ibu. Seorang netizen, Shelvia TR bahkan sengaja menulis puisi dan memposting di Facebook. Secara khusus, ia mengizinkan Jejamo.com mengutipnya sebagai bahan artikel berita. Selamat membaca.
Malaikat Hidup – Ibu
Anganku menerawang jauh ke negeri awan
Bertanya pada semilir angin penuh sedu-sedan
Membisikkan lirih kepada sehelai daun lusuh mengering
Tentang malaikat yang bersembunyi di tirai hidup
Tentang terima kasih yang tak sempat tersampaikan siapa
Belum ku peka bersua jawab
Selaksa rinai hujan tak menjelaskan petir kepada pelangi –
Kadang ku terlalu lelap akan dunia
Lalai merenung menjelang tidur
Hingga tak kudapati malaikat tanpa sayapku
Saat air matanya berjatuh dalam beribu doa khusyuk memejam
Berbagi bahagia kepada tuhan tentang buah hati tersayang
Selalu terdengar jelas namaku
Tersemat dalam segelimat pinta dan asa –
Kini malaikat itu kian pasti semakin renta
Tangan sehalus kapas mulai kasar enggan meraba
Matanya yang dulu setajam elang
Tak sekilas pun luput awas cemas memandang
Saat lututku menekuk membelai bumi
Saat tangis terisak berharap peluk sepenuh hati
Malaikat itu mendekap menjelma nyata
Adakah yang terluka
Apakah aku baik-baik saja –
Kini pandang nya samar-samar menatap
Buram-buram tak yakin ingin berucap
Tak cukup sekali mengedipkan mata seolah salah dan ragu
Suaranya tersendat-sendat terhalang batuk menua
Benarkah dia melihatku
Masihkah dia mengenal dan mendengarku
Tuhan
Jangan biarkan tuaku tanpa dirinya
Malaikat yang rela mematahkan sayap agar ku terbang
Rela berpuasa tanpa berbuka agar ku tak pernah lapar
Membiarkan pundaknya melengkung bungkuk agar kaki ku tak lelah
Dan kini aku takut dia tak mendengarku
Aku takut dia membisu saat aku menangis
Aku takut dia tak menoleh saat ku menjerit rindu –
Tuhanku
Tak cukup seluas samudra jika bercerita lewat kata
Tentang budi yang tak mungkin pernah terbayar
Menaruhkan nyawa dan hidup meniti surga
Dialah malaikatku
Malaikat hidup tersebut IBU
Surga-ku jelas dalam genggaman nya
Di bawah kakinya yang kokoh dan kuat
Aku bersujud mengiba memohon maaf atas salah –
Tuhanku
Seperti janji malam kepada pagi
Biarkan malaikat ku tetap ada
Izinkan ku membasuh kakinya melapangkan jalan ke surga
Berilah segunung bahagia di bahu yang dulu menimangku
Dan selalu satukan kami dalam cinta di segala putaran waktu.
( Shelvia TR).(*)