Jejamo.com, Bandar Lampung – Merayakan lebaran bersama sanak saudara di kampung halaman merupakan kebiasaan yang lazim dilakukan oleh umat islam setiap tahunnya.
Akan tetapi tak semua bisa merasakan moment bahagia tersebut lantaran tidak punya ongkos untuk pulang kampung seperti yang kerap dialami oleh Trimo si penjual geuk lindri.
Trimo (52), pria kelahiran Rumbia, Lampung Timur sudah sejak tahun 1995 mengadu nasib di Bandar Lampung. Sebelum ia melakoni pekerjaan sebagai pedagang getuk lindri keliling, bapak 3 orang anak ini adalah pekerja bangunan spesialis menggali sumur.
Namun pekerjaan itu sudah lama ia tinggalkan lantaran semakin jarangnya permintaan membuat sumur gali karena sudah banyak yang beralih ke sumur bor yang lebih modern.
Sembari bercerita tentang kisah hidupnya pak Trimo yang tinggal di Jalan Ratu Dibalau, Gang Afdol II, Sukarame, mengatakan sudah dua kali lebaran ini ia dan keluarga tak pulang ke kampung halamannya di Rumbia.
Belakangan diketahui bahwa ia tak punya cukup uang untuk ongkos mudik terlebih bila harus membekali uang sanak saudaranya yang berada di kampung.
“Kalau pulang kampung itu kan paling gak adalah yang dikasih, nah boro-boro itu. Ongkos aja kadang kurang makanya udah 2 tahun gak pulang,” kata dia.
Untuk mengobati kerinduannya pada sanak saudara di kampung halaman, tahun ini Trimo berjanji akan berusaha lebih giat dalam mencari uang.
Maka itu ia tetap berjualan getuk lindri meski tengah berpuasa dengan menyasar pembeli yang mungkin hendak berbelanja makanan untuk berbuka.
Soal hasilnya ia yakin Allah akan mendengar doa-doanya yang ingin berkumpul dan bersilaturahmi bersama keluarga di kampung halaman.
“Allah itu mahabesar, yang penting berdoa dan usaha, mudah-mudahan tahun ini bisa mudik dan salat id di kampung,” terangnya.
Ketika mengetahui akan mendapatkan bantuan dari PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk, Pak Trimo sempat terdiam seakan tak percaya atas rezeki yang datang menghampirinya.
Setengah termangu-mangu ia mengucap syukur dan tak lupa berterima kasih atas pemberian yang ia terima.
Pak Trimo mengaku uang bantuan tersebut akan ia tabung untuk tambahan bekal ongkos mudik ke kampung halamannya. Selamat Mudik, Pak Trimo! Hati hati di jalan! (*)
Laporan Esha Enanda, Wartawan Jejamo.com
Artikel ini Dipersembahkan Oleh PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk.