Jejamo.com, Bandar Lampung – Seperti punya tenaga ekstra dan stamina yang terjaga, Sakri (76), seorang kakek penjual daun pisang mengaku tetap nyaman berjalan di bawah terik matahari meski saat yang sama tengah berpuasa.
Semua itu ia lakukan demi membeli lauk pauk sebagai menu buka puasanya yang sederhana, Selasa, 22/5/2018.
Kakek Sakri yang sebenarnya tergolong sudah tak muda lagi bahkan harusnya sudah duduk santai menimang cucu, faktanya, masih harus berjuang menafkahi keluarga.
Cara yang ia pilih adalah dengan berkeliling menjual daun pisang, kemangi, dan pepaya yang merupakan hasil dari kebun tetangga yang belakangan diakui digarap oleh dirinya.
Menurut Kakek Sakri, ia tetap berpuasa meski harus berkeliling menjual daganganya bukanlah persoalan besar. Hal itu lantaran ia lebih khawatir jika tak bisa membeli lauk pauk untuk berbuka.
Sehari-harinya kakek Sakri mendapatkan penghasilan Rp.30 ribu sampai dengan 40 ribu saja dari hasil berjualan daun pisang. Baginya itu sudah lebih dari cukup sebagai alasan untuk mengucap syukur atas rezeki yang didapat olehnya.
“Aku mah biasa kalau dagang sambil puasa, kan wajib toh, yang penting kan bisa beli lauk, bersyukur sama gusti Allah masih ada rezeki,” terangnya.
Pria lanjut usai beranak delapan yang bertempat tinggal di Jalan Sisinggamaraja, Gang Kebersihan, Gedongair, juga turut memberi nasihat kepada tim jejamo.com yang mewawancarainya agar selalu ingat pada pepatah lama
“Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian”. Pepatah itu menurutnya patut diilhami agar tetap bersemangat dalam menjalani hidup.
Sebelum berpisah, sang kakek yang sempat menitikkan air mata haru karena mendapatkan bantuan turut pula mengucapkan terima kasih pada PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk atas pemberian yang ia terima.
Rencananya bantuan tersebut akan ia berikan pada istrinya di rumah sebagai bekal berbelanja untuk buka puasa esok hari.(*)
Laporan Esha Enanda, Wartawan Jejamo.com
Artikel ini Dipersembahkan oleh PT JAPFA Comfeed Indonesia Tbk.