Ada 10 orang peserta yg mengikuti program dan berasal dari kaum duafa yang kesemuanya wanita.
Salah satunya Siti Maryam (45 th) , peserta yang tinggal di Kelurahan Gunungsulah. Ia sangat berterima kasih atas adanya program PIK Jahit IZI.
Pasalnya, kata Siti, sekarang ia sudah bisa menjahit model celana hawai dan kemeja. Tadinya hanya bisa sedikit menjahit tetapi hanya sekadar untuk jahitan sederhana seperti memperbaiki pakaian yang sobek dan sejenisnya.
Kegiatan pelatihan menjahit berlangsung seminggu tiga kali dengan setiap pertemuannya selama 5 jam dan langsung dibimbing oleh seorang instruktur menjahit yang berpengalaman.
Peserta diajarkan dari bagaimana cara mengoperasikan mesin jahit sampai dengan dapat membuat pola dan menjahit celana dan kemeja.
“Program PIK Jahit IZI ini akan berlangsung selama 10 bulan, diharapkan nantinya setelah selesai mengikuti program ini para peserta bisa memiliki keterampilan menjahit. Sehingga dengan keterampilan tsb mereka bisa membuka usaha menjahit agar mampu memperbaiki kondisi perekonomian keluarganya,” kata M. Andi Safei selaku PJ Program PIK Jahit IZI Lampung, Selasa, 6/11/2018.
Kepala Cabang IZI Lampung Agus Rin Wirawan menyambut baik hasil program ini. Ia berharap lebih banyak duafa yang bisa dibantu.
Untuk itu, ia mengajak warga Lampung rajin berdonasi ke IZI agar makin banyak duafa yang bisa berusaha mandiri.
“Harapan kami, setelah ada usaha, mereka tak lagi masuk kategori mustahik. Kami ingin mereka bisa naik kelas ke muzaki,” ujar Agus Rin Wirawan. [Adriansyah]