Jejamo.com, Tanggamus – Peternak bebek petelur milik kakak beradik Rizal dan Yunaiti warga dusun 01/02 Pekon Sukarame Kecamatan Gunungalip, Kabupaten Tanggamus, sudah menekuni peternak sejak satu tahun terahir.
Kepada jejamo.com, Rizal dan Yunaiti mengatakan, saat ini mereka mengurus ternak hasil penetasan sendiri sebanyak 600 ekor.
“Ini milik pribadi bukan bermitra dengan pihak lain, dari kandang yang berukuran 20 × 20 punya saya juga punya kakak berukuran sama, dibagi tiga petak tergantung usianya,” kata Rizal, Senin, 10/12/2018.
Menurut Rizal, untuk pakan mereka menggunakan merek GL khusus pakan ternak. Dari 300 ekor yang dipelihara, dalam sehari menghabiskan 20-25 kg pakan.
“Dalam semalam menghasilkan 160-an butir telur,” kata dia.
Untuk pemasaran, mereka masih menyasar pasar lokal. Mereka setiap hari mengantar kepada pemesan.
“Untuk berlanganan sementara ini belum ada,” kata Rizal.
Untuk usia bebek produktif bertelur dari umur enam bulan sampai dua tahun. Kata dia, di atas umur dua tahun termasuk pekir, dijual untuk jadi bebek potong.
Ditambahkanya, untuk pembibitan sementara melakukan penetasan sendiri dengan mesin penetas. Kata Rizal, untuk penetasan mereka mengambil telur dari bebek berusia satu tahun sampai dua tahun.
“Usia penetasan tiga puluh hari di mesin penetasan, biasanya tingkat keberhasilan mencapai 80 persen,” tambah dia.
“Harapan sih kalau ada yang mau bermitra baik dari perusahaan ataupun dinas saya dan kakak saya terbuka untuk menjalin kemitraan,” ujarnya.
Selama ini mereka terkendala modal untuk meningkatkan hasil produksinya. Selama ini merek masih beternak dengan cara konvensional.
“Saya sangat berharap ada pembinaan untuk ternak kami, baik dari cara menjaga kesehatan dan meningkatkan hasil produksinya,” jelas Rizal. [Zairi]