Jejamo.com, Bandar Lampung – Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Tanjungkarang, Bandar Lampung memiliki cara tersendiri untuk mencegah calon mahasiswa yang menggunakan jasa calo untuk mengelabui proses ujian masuk.
Humas Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang Novalia Nababan, mengatakan, untuk mengantisipasi perjokian, pihaknya bekerjasama dengan kampus lain yang ruangannya dipakai untuk penerimaan calon mahasiswa Poltekes.
“Kami juga menggunakan sistem pencocokan wajah peserta tes ujian penerimaan mahasiswa baru. Apabila ada peserta tes yang ingin izin ke kamar kecil, maka akan ditemani oleh pengawas,” ujarnya kepada jejamo.com, Sabtu, 23/4/2016.
Novalia menambahkan, pihaknya menempatkan satu pengawas untuk setiap ruangan yang diisi oleh 20 orang peserta tes ujian penerimaan mahasiswa baru tersebut. “Setiap pengawas pasti melihat gerak-gerik peserta tes tes masuk mahasiswa baru. Kalau ada hal yang mencurigakan akan dipanggil dan ditanya lebih jelas lagi. Apakah peserta tersebut memakai joki atau sebagainya,” ujarnya.
Ia menambahkan, calon peserta ujian penerimaan mahasiswa baru harus memiliki komitmen saat memasuki ruang ujian. Seperti, peralatan yang tidak digunakan untuk ujian akan ditaruh di depan meja, termasuk alat komunikasi juga harus dimatikan saat ujian berlangsung.
“Waktu itu pernah ada yang mencoba peserta yang menggunakan alat komunikasi saat ujian berlangsung. Meskipun tidak bersuara, berhasil kami ketahui, kemudian peserta itu langsung dicoret ,” jelasnya.
Ia berharap, para calon mahasiswa baru yang ingin masuk ke Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang tidak menggunakan joki. “Meski ia berhasil masuk, pasti dia tidak akan sanggup mengikuti proses perkuliahan sehari-hari. Hal itu juga akan mengakibatkan yang bersangkutan drop out atau kalah bersaing dengan mahasiswa kampus lain,” tandasnya.(*)
Laporan Arif Wiryatama, Wartawan Jejamo.com