Jejamo.com, Jakarta – Polda Metro Jaya mencurigai adanya keanehan dalam kasus penyekapan dan perampokan di rumah bekas Senior Vice President ExxonMobil Indonesia, Asep Sulaiman, di Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu pekan lalu.
Selama pemeriksaan, tersangka AJS yang diduga menjadi dalang dari perampokan itu, selalu terlihat menutupi sesuatu. Ia bahkan memilih bungkam dan justru meminta perlindungan.
“Dia (AJS) enggak mau ngomong apa-apa. Sangat tertutup. Cuma minta keluarganya dilindungi, terus minta panggil istrinya. Makanya nanti kami juga akan coba panggil istri tersangka,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Awi Setiyono, di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, seperti dilansir CNN Indonesia, Selasa, 6/9/2016.
Selain itu, ada beda keterangan antara saksi dan korban yang menambah kecurigaan polisi. AJS mengaku pernah bekerja sebagai ajudan korban saat masih menjadi Vice Presidetn di ExxonMobil Indonesia, namun korban menyatakan sama sekali tidak mengenal korban.
“Memang ada bukti kalau tersangka ini kerja jadi security sampai April 2016, jadi ajudan korban. Makanya kami harus terus dalami apa sebenarnya motifnya,” kata Awi.
Kepolisian hingga saat ini terus memburu tiga tersangka yang diduga menjadi kaki tangan AJS dan S –tersangka lainnya– dalam kasus penyekapan dan perampokan tersebut.
Namun saat ditanya mengenai lokasi pencarian tersangka, Awi menolak memberikan lokasi detail. “Yang jelas masih di Pulau Jawa,” kata Awi.(*)