Jejamo.com, Pesawaran – Polda Lampung bersama Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Lampung menggelar sosialisasi pencegahan paham radikalisme serta menolak berita hoax dan ujaran kebencian, di Desa Purworejo, Kecamatan Negeri Katon, Kabupaten Pesawaran, Rabu, (19/12/2018).
Sosialisasi yang bertajuk “Perkuat toleransi dan kerukunan bangsa guna mewujudkan pemilihan legislatif dan presiden 2019 mendatang yang damai dan sejuk” melibatkan lintas tokoh masyarakat, tokoh agama, pemuda dan aparat keamanan tingkat desa.
Dalam kesempatan itu, Polda Lampung dan FKPT mengimbau masyarakat untuk menjaga toleransi dan menghormati tanpa adanya perpecahan, meski memiliki perbedaan dalam sudut pandang politik.
Selain itu tidak cepat menerima kabar negatif yang marak beredar luas di media sosial yang belum tentu kebenarannya.
Tokoh agama setempat Sudi Masyhudi mengatakan, pemaparan yang disampaikan pihak Polda Lampung dan FKPT diharapkan dapat menjadi wawasan bagi masyarakat Desa Purworejo dalam menyikapi tentang beragam perbedaan.
“Perbedaan merupakan suatu kenyataan yang harus dihadapi. Namun perbedaan tidak mengharuskan untuk menjadi terpecah belah. Dengan adanya perbedaan itu, kita harus saling menghargai serta tidak boleh menghina atau mencela suatu pilihan, agar tercipta kerukunan dan kedamaian selaras dalam kehidupan,” ujarnya.
Menurut Sudi, setiap masyarakat harus memiliki sikap toleransi antara satu dengan yang lainnya. Baik itu toleransi terhadap agama dan kepercayaan, maupun toleransi tentang pilihan dalam kehidupan.
“Saling menghormati suatu pendapat maupun perbedaan dalam pilihan merupakan kunci segalanya, agar tidak terjadi konflik yang bisa berujung perpecahan. Bahkan tidak saling mencemooh serta mencela tentang perbedaan, karena sejatinya suatu pilihan merupakan hak pribadi yang bersumber dari hati nurani,” ujarnya.
Kendati saat ini, lanjut Sudi, banyak fenomena perbedaan pendapat dan suatu pilihan.
“Tapi saya berharap masyarakat khususnya warga Desa Purworejo bisa menyatukan rasa untuk saling menjaga kerukunan dan toleransi, guna terwujudnya pesta demokrasi Pileg dan Pilpres 2019 mendatang yang aman dan damai,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Desa Purworejo Sutopo mengapresiasi langkah yang diambil pihak Polda Lampung serta FKPT yang mengajak masyarakat untuk menjaga kerukunan dan toleransi serta saling menghormati setiap perbedaan yang ada.
“Semoga dengan acara ini, bisa menambah wawasan dan pengetahuan masyarakat di desa kami. Bahkan bisa menjadi jembatan komunikasi antara aparat kepolisian dengan masyarakat, terlebih memberikan informasi tentang ancaman penyebaran paham radikalisme pada masyarakat ditingkat pedesaan,” pungkasnya. [Andi Apriyadi]