Jejamo.com, Bandar Lampung – DPW PKS Lampung siap dikuliti. Entitas partai ini siap dikupas tuntas di kampus-kampus. Demikian intisari rilis Humas PKS Lampung yang diterima jejamo.com malam ini, Sabtu, 16/3/2019.
Dalam rilis disebutkan, sejak dari awal pendiriannya, PKS seringkali menjadi tempat penelitian terutama bagi kaum intelektual, akademisi, khususnya menyangkut kebijakan dan perilaku organisasi maupun secara spesifik riset dan penelitian tentang kebijakan politik.
Selain sebagai tempat penelitian, tokoh-tokoh PKS juga sering diundang untuk berbicara di forum ilmiah yang diinisiasi oleh kampus.
Tidak hanya di level pusat atau DPP PKS, di level wilayah pun, PKS sering menjadi objek penelitian dan membuka diri untuk diundang sebagai narasumber di forum ilmiah yang diprakarsai oleh kampus. Termasuk di PKS Provinsi Lampung.
Sabtu (16/3), pagi. Tokoh PKS Lampung yang juga caleg PKS DPR RI Dapil Lampung 1, Detti Febrina, menjadi salah satu narasumber dalam diskusi bertajuk IPM Lampung yang diinisiasi oleh BEM Universitas Lampung.
Bertempat di Gedung D FISIP Unila, Detti memaparkan tentang begitu berbahayanya IPM (Indeks Pembangunan Manusia) rendah terhadap demokrasi Lampung.
Menurutnya, IPM Lampung tahun 2017 68,25 merupakan terendah di Sumatera dari 10 Provinsi yang ada. Di atas Lampung ada Sumsel dan Bengkulu masing-masing 68,86 dan 69,95.
“IPM rendah sangat berbahaya bagi proses demokrasi. Sebab, kecenderungan dalam proses demokrasi menjadi lebih pragmatis dibanding menggunakan analisis dan rasionalitas. IPM menyangkut pendidikan dan pengeluaran per kapita” papar Kepala Departemen Riset dan Monitoring Bidang Humas DPP PKS Lampung.
Sementara itu, Jumat (15/3) PKS Lampung kedatangan 8 mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Unila.
Mahasiswa-mahasiswa tersebut ingin menggali sejarah dan latar belakang berdirinya PKS baik di pusat maupun di tingkat wilayah.
Selain itu mereka juga ingin mendapatkan informasi tentang saluran-saluran komunikasi yang digunakan baik untuk internal PKS maupun bagi publik.
Menanggapi hal itu, Wakil Sekretaris Umum PKS Lampung, Munawardi menyampaikan bahwa latar belakang berdirinya PKS berangkat dari proses akumulasi demokrasi yang tidak bisa dibendung semenjak 32 tahun rezim orde baru.
“Inisiatif dari aktivis kampus pada saat itu mendirikan partai politik dengan nama Partai Keadilan, pada tahun 1998,” kata Munawardi
Sedangkan terkait saluran komunikasi, Iman, Humas PKS Lampung menjelaskan bahwa saluran komunikasi di PKS menggunakan dua pendekatan.
“Yakni pendekatan untuk internal dengan taklimat atau informasi dari organisasi ke anggota atau sebaliknya melalui ta’lim rutin partai dan melalui saluran media yang kita gunakan. Baik melalui media konvensional seperti televisi, surat kabar, radio, juga melalui media sosial atau media baru,” jelas Iman.
Ia menjelaskan, saluran komunikasi yang dilakukan juga menggunakan website di www.lampung.pks.id dan media sosial melalui laman facebook di PKS Lampung, Instagram di @PKS_Lampung, dan Twitter di @PKSLampung serta Channel Youtube di PKSTV Lampung.
Jauh sebelumnya, PKS Lampung juga menjadi tempat penelitian bagi mahasiswa yang ingin menuntaskan studinya, baik mahasiswa strata satu, strata dua (Program Magister) maupun strata tiga (Program Doktoral)
“Ada mahasiswa S1 Komunikasi Universitas Bandar Lampung yang mengambil tema skripsi tentang pemanfaatan media sosial dalam pemenangan pemilu, juga ada mahasiswa program Magister yang meneliti tentang perilaku organisasi untuk tesisnya, dan mahasiswa program doktoral di salah satu kampus di Jawa yang meneliti tentang kebijakan politik untuk desertasinya,” pungkas Iman. []