Jejamo.com, Metro – Penjabat (Pj) Walikota Metro Achmad Chrisna Putra menjadi pembicara pada kegiatan Intermediate Training (LK II) tingkat Nasional, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kota Metro, di Gedung Wisma Haji Al-Khairiyah, Kota setempat, Jumat sore, 13/2/2016.
Dengan mengangkat tema “Kepemimpinan Politik Versus Kepemimpinan Rakyat”, Chrisna memaparkan sebuah pemikiran berupa “Rekonstruksi Kepemimpinan Ideal Dalam Era Demokrasi”.
Dijelaskannya, pemimpin mengandung berbagai makna yang terkait dengan pengetahuan, etika, moralitas, keahlian, kredibilitas bahkan kemampuan melakukan komunikasi, yang juga penting dipenuhi oleh sosok pemimpin.
Pada sistem politik demokrasi, pemimpin bertugas untuk menunaikan amanat publik. Di hatinya, pundaknya dan fikirannya, haruslah terus tersemat amanah seluruh masyarakat yang telah memilihnya.
“Tidak semua lembaga negara dan lembaga publik, pemimpinnya dipilih melalui pemilihan umum atau melibatkan masyarakat,” tegas Chrisna.
Dilanjutkannya, seperti DPR yang melakukan fit and proper test terhadap pemimpin yang akan ditugaskan memimpin sebuah Lembaga.
Seperti halnya pemilihan Kapolri, Pimpinan KPK dan lainnya, yang harus bertanggung jawab layaknya presiden. Sebagaimana presiden mempertanggung jawabkan kinerja kabinet yang dipilihnya, kepada masyarakat yang telah memilihnya menjadi Presiden.
Dalam negara demokrasi, lanjutnya, bahwa pemimpin sering disebut sebagai primus inter pares (yang pertama dari yang sejajar). Maksudnya adalah, bahwa pemimpin bisa dari keluarga petani, nelayan, priayi dan sebagainya.
“Latar belakang keluarga tidak berkaitan dengan kelayakan seseorang menjadi pemimpin. Negara demokrasi memilih pemimpinnya melalui mekanisme pemilihan terbuka, jujur, adil dan melibatkan masyarakat,” pungkas Chrisna.(*)
Laporan Tyas Pambudi, Wartawan Jejamo.com