Jejamo.com, Pringsewu – Direktur Eksekutif Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS), Febrilia Ekawati, secara khusus menyampaikan tanggapannya pada Jejamo.com terkait Deklarasi ODF pemkab Pringsewu yang juga digagas oleh pihaknya, Senin, 14/5/2018.
Pada kesempatan itu Febrilia mengatakan bahwa hal terpenting yang justru perlu diberikan perhatian adalah pola hidup masyarakat pasca-ODF yang telah mencapai 95 persen dalam hal akses sanitasi.
Menurutnya jika berkaca dari pengalaman di lapangan ada kecendrungan besar di masyarakat untuk kembali pada pola lama yakni buang air besar sembarangan.
Hal itu kerap ditemui sebab masyarakat mengakui bahwa belum terbiasa BAB dengan sanitasi yang bersih dan layak sesuai anjuran dikarenakan telah puluhan tahun mengadopsi perilaku BAB sembarangan.
Secara psikologis ada semacam ketidaknyamanan ketika harus beradaptasi dengan gaya hidup yang baru, untuk itu kita harus terus mengingatkan dengan melakukan pendampingam secara berkala.
Lebih lanjut Febrilia juga kembali mengingatkan dampak kompleks yang dimungkinkan terjadi jika sanitasi bersih belum terwujud.
Tidak hanya aspek kesehatan sebab adanya bakteri ecoli dan bakteri lainnya dalam kotoran manusia dapat menyebabkan diare dan disentri hingga yang paling fatal berpengaruh pada tumbuh kembang otak dan dan fisik sehingga menyebabkan kekerdilan postur otak dan postur fisik.
“Saya sudah sering ‘berteriak’ tentang bahaya dari sanitasi yang tidak enteng bukan hanya diare, bahkan sampai kekerdilan otak dan fisik,” ujarnya.
Ke depan Febrilia juga mengimbau agar kabupaten/kota laiinya dapat menyusul kabupaten Pringsewu yang telah lebih dahulu mendapatkan predikat ODF. ia juga turut mengajak sektor perbankan, swasta, dan pemerhati lingkungan agar secara bersama mendukung target nasional sanitasi bersih dan air bersih pada tahun 2019 mendatang.(*)
Laporan Esha Enanda, Wartawan Jejamo.com