Jejamo.com, Bandar Lampung – Penggiat kopi Lampung menyerahkan bantuan uang tunai pada ACT sebagai bentuk kepedulian terhadap krisis air di palestina. Acara penyerahan bantuan tersebut dihelat di Flambojan Cafe, Enggal. Rabu, 16/5/2018.
Kepala Cabang ACT Lampung, Yungki Pramono, yang menghadiri langsung acara itu mengatakan, ACT sebagai lembaga filantropi sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas kepedulian yang telah ditunjukkan oleh teman-teman penggiat kopi Lampung untuk krisis air di Palestina.
Menurutnya, sinergi dengan berbagai pihak sangat dibutuhkan ACT Lampung untuk secara berkelanjutan mengakomodasi berbagai kebutuhan warga Palestina yang terisolasi di wilayah konflik.
Pada kesempatan itu Yungki juga mendoakan agar segala aktivitas usaha yang dijalani oleh para penggiat kopi Lampung diberikan kelancaran dan keberkahan.
Hal senada juga disampaikan oleh Syekh Yahya Alnajjar, salah seorang pemuda Palestina yang juga hadir dalam acara itu.
Menurutnya, saat ini Palestina tengah mengalami darurat air yang sangat mengkhawatirkan.
Berdasarkan data PBB, Palestina bahkan diprediksi akan mengalami krisis air yang besar tahun 2020. Oleh karena itu, program Water Crisis yang digagas ACT akan sangat berguna bagi masyarakat Palestina.
Menanggapi hal tersebut, Hendra, Perwakilan Penggiat Kopi Lampung sekaligus pemilik Flambojan Cafe mengatakan, akan berupaya menggalang donasi dengan cara menyisihkan 100 persen pendapatan usahanya setiap hari jumat untuk membantu krisis air di Palestina.
Hal itu menurutnya sudah dilakukan selama sebulan terakhir dengan respons positif dari pengunjung.
ACT diketahui memiliki program Palestine Water Crisis yang diperuntukkan secara khusus dalam menggalang bantuan bagi krisis air di Palestina.
Hingga saat ini telah banyak bantuan yang disalurkan dalam bentuk pembuatan sumur air dan mobil water tank yang digunakan untuk mendistribusikan air ke seluruh penjuru Gaza.(*)
Laporan Esha Enanda, Wartawan Jejamo.com