Jejamo.com, Lampung Utara – Pemerintah Kabupaten Lampung Utara menggelar rapat evaluasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Rapat tersebut dipimpin oleh Asisten III H Efrizal Arsyad di ruang kerjanya, Selasa, 14/6/2016.
H Efrizan Arsad mengatakan, rapat yang digelar oleh Pemkab melalui Dinas Pendapatan Daerah juga membahas tentang rencana target PAD Anggaran Pendapatan Belanja Daerah(APBD) Perubahan tahun anggaran 2016 dan pembahasan rencana target PAD APBD tahun anggaran 2017.
“Rapat ini kita laksanakan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Lampung Utara Nomor: B/142/19-LU/HK/2016 tentang tim intensifikasi dan ekstensifikasi PAD tahun 2016. Karena hingga bulan Juni 2016 pencapaian PAD kita baru 40,45 persen,” ujar Efrizal Arsyad, saat ditemui jejamo.com di ruang kerjanya usai rapat.
Efrizal juga menyatakan, pencapaian target PAD 100 persen akan terealisasi pada bulan September hingga Oktober 2016 mendatang, bahkan bisa melampaui target. Untuk target PAD Lampura sendiri pada tahun 2016 sebesar Rp 85 Miliar lebih.
Rp 85 Miliar lebih tersebut didapat dari 12 instansi mulai dari Rumah Sakit Daerah (RSD) H Ryacudu Kotabumi, Dinas Kesehatan, Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda). Kemudian Badan Pengelolaan Keuangan Daerah(BPKA), Perizinan, Perhubungan, Pasar, Dinas Tata Kota (Distako), Pertanian Dispora, Pekerjaan Umum(PU) dan Sekretariat Korpri.
“Berbagai upaya sudah mereka (SKPD) lalukan dengan cara menggiatkan penagihan-penagihan. Mereka janji di bulan September hingga Oktober semua PAD sudah masuk dan tereaisasi 100 persen,” terangnya.
Efrizal, Kemungkinan tahun 2017 mendatang PAD akan menurun. Hal itu disebabkan banyaknya peraturan Perundang-Undangan. Seperti halnya di Dinas Perizinan dan Perhubungan, banyaknya perundang-undangan yang sudah dikeluarkan sehingga tidak bisa melakukan pungutan lagi. Untuk intansi penyumbang PAD terbesar sementara ini RSD, Kesehatan dan Dispenda, masing-masing SKPD memiliki tekhnis tersendiri untuk menggenjot PAD.
“Kita liat kinerja para Satker cukup bagus, sudah banyak upaya-upaya yang mereka berikan. Tidak hanya menggiatkan penagihan, setiap bulannya mereka melakukan rapat evaluasi dan mencari tau apa kendalanya,” pungkasnya.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Lia, Wartawan Jejamo.com