
Pemred Jejamo.com Adian Saputra bersama peserta pelatihan jurnalistik SMAN 1 Semaka, Tanggamus. |Zairi/Jejamo.com
Jejamo.com, Tanggamus – Pemimpin Redaksi Jejamo.com Adian Saputra mengajak pelajar tidak turut menyebarluaskan informasi bohong atau hoax.
Adian bilang, hoax itu bukan berita. Berita, kata dia, ada prosedur jurnalistik yang dipenuhi sehingga kesalahan bisa diminimalkan dan validasi informasi yang disajikan bisa dipercaya.
Demikian dikemukakan Adian Saputra saat menjadi pembicara pada pelatihan jurnalistik di SMAN 1 Semaka, Tanggamus, Sabtu, 17/11/2018.
Adian menjelaskan, informasi yang didapat mesti dicek terlebih dahulu. Dalam jurnalisme, kata dia, ini lazim disebut dengan verifikasi.
Dengan memverifikasi sebuah informasi, berita bisa ditulis dan dipertanggungjawabkan.
“Jangan mudah percaya terhadap informasi yang diterima. Cek lebih dahulu,” ujarnya.
Adian juga memberi penjelasan bahwa mengecek informasi itu sesuai dengan Alquran Surat Al Hujarat ayat 6, di mana saat ada orang fasik datang membawa kabar, hendaknya ditabayun atau dicek secara saksama.
“Kami ingin peserta pelatihan ini disiplin dalam verifikasi dan skeptis terhadap informasi,” ujarnya.
Adian juga mengajak peserta membangun tradisi membaca dan menulis yang bagus.
“Jadi penulis syaratnya banyak membaca. Penulis yang baik adalah pembaca yang baik,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, SMAN 1 Semaka Tanggamus menggelar pelatihan jurnalistik dengan pembicara Pemred Jejamo.com Adian Saputra. [Zairi]