Jejamo.com, Lampung Timur – Ratusan pekerja di PT GGP PG4 Lampung Timur meminta agar perusahan tidak menghilangkan tanaman pisang dengan menggantikan tanaman nanas. Sebab, jika perusahan pengolah buah tersebut menghilangkan tanaman pisang akan terjadi pemberhentian pekerja besar-besaran.
Namun isu penghilangan tanaman pisang sebenarnya tidak ada. Hal itu ditegaskan oleh Pimpinan PT GGP PG4 Lamtim Ibun Parmadi, saat dikonfirmasi Jejamo.com, Kamis (8/11/2018).
Menurut Ibnu, pada Rabu (7/11/2018) perusahan telah mengumpulkan sejumlah kepala desa penyangga perusahan dan tokoh masyarakat.
Dalam dialoq bersama sejumlah kepala desa penyangga Ibnu menjelaskan tidak ada penghilangan tanaman pisang, melainkan penanaman pisang akan dipindahkan ke lokasi PG1, PG2 dan PG4 yang ada di Lampung Tingah.
“Tapi di PG4 Lampung Timur juga masih ada tanaman pisang namun luasannya tidak seluas sebelumnya,” ujar Ibnu.
Lanjutnya, pengurangan tanaman pisang di PG4 bukan tidak ada dasar atau penyebab. Namun, dasar dari pengurangan tanaman pisang yaitu dikarenakan hama berbentuk jamur yang membuat hasil produksi pisang menurun dan kualitas buahnya tidak bagus.
Sehingga untuk memgatasi hama tersebut, dengan mengalihkan lokasi tanam sementara, dan lokasi PG4 akan diperluas tanaman nanas, begitu sebaliknya PG1 sampai PG3 yang ada di Lampung Tengah akan diperluas dengan tanaman pisang.
“Tukar giling penanaman bukan menghilangkan,” terang Ibnu.
Terkait persoalan akan ada pemberhentian tenaga kerja itu tidak benar, hanya saja pekerja harian lepas khususnya yang di lokasi pisang sebagian akan dimutasi di lokasi perusahaan wilayah Lampung Tengah.
“Bukan pemberhentian, kecuali kalau pekerjanya tidak mau dimutasi kemungkinan besar kan harus berhenti,” tegas Manager GGP wilayah PG4 Ibnu.
Sementara itu, Kepala Desa Rajabasalama Satu, Indra meminta terhadap pihak perusahaan untuk tidak mengurangi jumlah tanaman pisang, minimal PG4 harus memiliki tanaman pisang seluas 500 hektar.
Sebab jika tanaman pisang di PG4 kurang dari 500 hektar akan banyak terjadi pekerja yang diberhentikan, otomatis akan terjadi banyak pengangguran.
“Kenapa saya bicara seperti itu, karena masyarakat kami banyak yang bekerja di PG4 lokasi pisang,” kata Indra. [Agus Susanto]