Jejamo.com, Bandar Lampung – Tujuh mantan penjabat (Pj) bupati dan wali kota yang menjabat di delapan kabupaten/kota akan ditempatkan dalam tim percepatan strategis daerah Pemerintah Provinsi Lampung.
Ketujuh mantan Pj tersebut, diantaranya, Kherlani (Lampung Selatan), Tauhidi (Lampung Timur), Sulpakar (Bandar Lampung), Paryanto (Pesawaran), Albar Hasan Tanjung (Waykanan), A. Chrisna Putra (Metro) dan Qodratul Ikhwan (Pesisir Barat). Sementara mantan Pj Lampung Tengah, Edarwan akan kembali memimpin Dinas Pengairan dan Pemukiman Provinsi Lampung.
“Ya mantan Pj itu nantinya akan menjadi tim percepatan strategis daerah, untuk itu mereka akan mempercepat program pembangunan Pemprov Lampung,” kata Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo saat diwawancarai media di lingkungan Pemprov Lampung, Kamis 25/2/2016.
Menurut Ridho, kerja tim percepatan strategis ini sangat banyak untuk menyinkronkan kebijakan pembangunan pemerintah pusat yang akan dilaksanakan di daerah, khususnya kabupaten di Lampung.
“Kebijakan pembangunan di Lampung kan overload, mantan pemimpin daerah kan memahami karakter daerah, jadi ya mantan Pj ini akan menjadi tim percepatan strategis pembangunan di daerah,” jelas dia.
Ridho menegaskan dalam waktu dekat ini akan kembali melakukan mutasi (rolling) pejabat di lingkup Pemprov Lampung. Karena banyak eselon II yang memasuki masa pensiun. “Rotasi maupun mutasi pejabat itu kan biasa,” tegas dia.
Ridho menjelaskan, Program percepatan strategis daerah ini salah satunya yakni membangun kawasan industri, untuk mengimbangi keberadaan jalan tol. Untuk itu dia meminta pemerintah kabupaten/kota agar menyediakan lokasi pusat kawasan perindustrian.
“Kawasan industri ini nantinya bisa menyerap tenaga kerja banyak, yang mampu mensejahterakan masyarakat, tapi kelemahannya satu kawasan industri itu idealnya memiliki luas lahan diatas 2500 hektar, tapi kalau ada 500 atau seribu hektar tidak masalah. Untuk itu saya sudah perintahkan kepala daerah agar menyiapkan lokasi kawasan industri, dan mengenai pembebasan lahan nanti kita akan kerjasama dengan investor,” jelas Ridho. (*)
Laporan Arif Wiryatama, Wartawan Jejamo.com