Jejamo.com, Bandar Lampung – Meski memiliki keterbatasan karena menderita tunanetra Andi (51), warga Sarijo Bandar Lampung, tak pernah menyerah. Ia terus semangat mencari nafkah bagi keluarga dengan berjualan peyek dan kerupuk.
Sudah tiga tahun ini Pak Andi berjualan peyek dan kerupuk di seputaran Pengajaran, Bandar Lampung. Dengan menggunakan tongkat ia berkeliling sembari memikul barang dagangannya.
Satu bungkus peyek ia jual dengan harga Rp10 ribu per bungkus, sedangkan krupuk dijual Rp5.000 per bungkus. Dalam sehari Andi bisa menjual 50 bungkus peyek. Keuntungan penjualan ia gunakan untuk menghidupi istri dan anaknya.
Meski harus seharian memikul danganganya, saat tiba di rumah Andi seperti tidak pernah lelah. Ia masih bisa menerima pasien yang ingin diurut. “Kalau sudah di rumah saya biasa menerima jasa urut dan pijat untuk masyarakat sekitar,” tandasnya.(*)
Laporan Widya, Kontributor jejamo.com, Portal Berita Lampung Terkini Terpercaya