Oleh: Idrus Afandi
(Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan SMK Farmasi Cendekia Farma Husada)
DI dunia industri/perusahaan selalu menginginkan memiliki karyawan yang berkualitas. Yang pastinya mereka akan menseleksi terlebih dahulu.
Setiap tahap penseleksian yang dilakukan oleh perusahaan tersebut hampir rata-rata berupa tes psikotes, keterampilan dan tes kebugaran/ kesehatan.
Begitu halnya bagi siswa/i SMKyang ingin melanjutkan tingkat pendidikan ke tahap berikutnya seperti masuk ke perguruan tinggi, Akademi Kepolisian, Akademi Militer, STAN dan sekolah ikatan dinas lainnya, ini sangat membutuhkan tes kebugaran, psikotes, dan lain-lain.
Ini membuktikan bahwa pentingnya jam pelajaran PJOK di kelas XII untuk SMK, jika jam pelajaran PJOK di SMK kelas XII ini hilang berarti masa depan mereka dan cita-cita mereka pun akan terancam hilang.
Pete McCall, seorang ahli latihan fisiologis di American Council on Exercise menyatakan lama-lama otot menyadari bahwa ia tidak perlu lagi menyimpan energi terlalu banyak.
Akibatnya, glikogen yang tersimpan pada otot menurun yang bisa mengakibatkan massa otot mengecil (atrofi otot) akibat sudah tidak lama dipakai karenna kurangnya aktivitas fisik.
Maka dari itu otot akan terlihat mengecil, bukan lantas hilang total, setelah berhenti berolahraga.
Riset tahun 2011 yang dipublikasikan di Journal of Strength and Conditioning menunjukkan mereka yang rutin angkat beban dan olahraga memiliki kemampuan fisik yang baik.
Jika Anda berhenti berolahraga setelah tiga bulan kekuatan Anda mengangkat barbel atau stamina lari Anda akan berkurang 20 persen.
Bisa dibayangkan jika siswa SMK kelas XII selama 1 tahun berhenti beraktivitas olahraga.
Selain berdampak seperti uraian di atas, hal ini pun juga dapat berdampak pada guru PJOK itu sendiri karena guru kurang fokus dalam hal mengajar dan harus mencari lagi jam mengajar di tempat lain.
Guru mengajar tidak linear, guru yang profesional di bidangnya akibat jam PJOK SMK dihilangkan dikelas XII menjadi guru serabutan. Sebenarnya masih banyak lagi dampak yang akan timbul ke depan jika pelajaran PJOK di kelas XII tetap ditiadakan yang pada akhirnya sertifikasi dan pendapatan pun terancam, terutama guru swasta.
Ketika struktur kurikulum pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di kelas XII baik di semester ganjil dan juga genap dihilangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yang menjadi pertanyaannya apakah ini bisa menjadi solusi bagi para dunia industri agar siswa dapat terampil namun menghilangkan aspek kesehatan dan kebugarannya?.
Peraturan terbaru yang dikeluarkan oleh Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Nomor: 07/D.D5/KK/2018 tentang Struktur Kurikulum Sekolah Menangah Kejuaran (SMK) Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) merupakan terobosan baik pemerintah dengan memperkuat porsi mata pelajaran Kejuruan yang menjadi keinginan dunia Industri/ perusahaan agar lulusan SMK dapat lebih professional ketika masuk dunia kerja.
Dengan dilantiknya Nadiem Makarim Sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, saya berharap sistem pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik dan dapat memperhatikan keresahan guru.
Terutama guru PJOK yang menjadi garda terdepan dalam menghasilkan prestasi olahraga di tingkat n dan internasional serta memperhatikan nasib masa depan siswa/i SMK se-Indonesia. []