Jejamo.com, Lifestyle – Lilin sangat dibutuhkan ketika pemadaman listrik. Benda ini alternatif utama saat kondisi gelap atau listrik padam.
Namun tahukah Anda, bahwa lilin ternyata mengandung bahan kimia yang lebih berbahaya dari pada rokok?
Menurut penelitian yang dilansir dari boldsky.com, lilin setidaknya mengandung 20 racun seperti trikloroetana, aseton, xylene, fenol, kresol, dan klorobenzena yang dapat menggangu kesehatan. Berikut efek buruk menyalakan lilin.
Kanker
Hal terburuk dari asap lilin adalah mampu menyebabkan kanker. Sebab asap lilin mengandung benzena dan toluena yang aromanya sebenarnya sama seperti Anda mencium aroma diesel.
Masalah pernapasan
Kandungan Parafin pada lilin dapat memperburuk asma dan menyebabkan masalah pernapasan. Selain itu asap dari lilin juga dapat mengiritasi paru-paru.
Sakit kepala
Meski banyak beredar lilin aromaterapi, namun kebanyakan orang justru sakit kepala saat menghirup lilin. Hal ini karena lilin mengandung bahan kimia berbahaya seperti benzena dan toluena.
Tumor ginjal
Asap dari lilin mengganggu kesehatan pernapasan, juga dapat menyebabkan tumor ginjal. Untuk itu para ahli kesehatan menyarankan Anda agar membatasi menghirup asap lilin.
Menyebabkan ketidakseimbangan hormon
Menghirup asam lilin ternyata juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang membuat kerusakan pada otak, paru-paru, serta hati. Hal ini terjadi karena lilin mengandung timbal yang membantu mereka agar tetap berdiri tegak.
Memicu reaksi alergi
Aroma sintetis di lilin ternyata dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan Anda dan meningkatkan sekresi pernapasan. Hal ini memicu reaksi alergi pada sebagian orang.
Untuk menghindari bahaya tersebut, Anda bisa mencoba cara dengan memastikan bahwa sirkulasi udara di ruangan Anda lancar. Serta hindari menggunakan lilin beraroma.(*)