Jejamo.com, Bandar Lampung – Ribuan nelayan yang ada di Kualapenet, Desa Margasari, Kecamatan Labuhanmaringgai, Lampung Timur, mengharapkan stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN) segera difungsikan karena sudah lima tahun lebih terbengkalai.
Dengan tidak fungsinya SPBN, nelayan Kualapenet kesulitan untuk mendapatkan solar sebagai bahan bakar kapal nelayan. Meskipun ada, harga solar untuk nelayan sudah tidak sesuai harga eceran tertinggi (HET).
Saat dikonfirmasi, wakil rakyat yang tinggal di Labuhanmaringgai, Andre, Minggu (30/9/2019) mengaku sudah memperjuangkan agar SPBN secepatnya dioperasikan.
Namun, Pemerintah Daerah beralasan lahan yang dibangun SPBN milik Pemda Lampung Timur.
“Kalau hanya alasannya itu tanah pemda, solusinya tinggal dihibahkan atau disewakan,” terang Andre.
Lanjut politisi Golkar tersebut, dengan difungsikannya SPBN di Kualapenet akan berdampak positif bagi perekonomian untuk nelayan.
Di tempat terpisah, seorang nelayan Kualapenet bernama Kuwat mengaku bangunan SPBN yang terbengkalai tersebut hanya digunakan untuk anak anak remaja sebagai lokasi singgah.(*)
Laporan Agus Susanto, Kontributor Jejamo.com