Jejamo.com, Bandar Lampung – Ketua Umum DPW PKS Lampung Ahmad Mufti Salim mengejutkan peserta dialog kebangsaan kemarin di GSG Unila yang diadakan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Bandar Lampung.
Mufti Salim memberikan pernyataan yang lumayan bikin peserta terkejut. Kata Mufti Salim, dialog kebangsaan dan silaturahmi dengan elemen lain sudah sering dilakukan PKS.
Sebagai partai yang berbasis Islam, kata Mufti Salim, PKS justru terbuka berdialog dengan umat agama lain.
Ia mengemukakan, DPP PKS pimpinan Presiden Sohibul Iman pernah mengunjungi pengurus pusat Persekutuan Gereja Indonesia (PGI).
“Kunjungan itu mengejutkan pengurus pusat PGI. Alhamdulillah respons juga positif,” kata Mufti Salim saat memberikan pemaparan. Ia hari menggantikan Presiden PKS Muhammad Sohibul Iman yang berhalangan hadir disebabkan agenda kenegaraan yang lain.
Mufti Salim bilang, PKS sebagai partai berasas Islam sangat terbuka dengan dialog dan persaudaraan. Itu sebabnya konstituen PKS tidak hanya umat Islam, tapi juga umat agama lain.
Pernyataan Mufti Salim dibenarkan narasumber dialog kebangsaan lainnya, Sahat Sinurat, Sekum Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI).
Kata Sahat, ia menjadi saksi silaturahmi DPP PKS ke kantor PGI Pusat.
“Yang dikatakan Bapak Mufti Salim benar. Saya kebetulan hadir saat pertemuan DPP PKS yang dipimpin Presiden Sohibul Iman dengan PGI. Kami betul-betul terkejut, surprise sekali,” kata dia.
Pembicara lainnya, juru bicara DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Michail Gorbachev mengatakan, dalam agama apa pun bisa terjadi radikalisme. Bahkan, kata dia, yang ateis pun bisa radikal.
Manajer Ronny Pattinasarany Foundation, Benny Pattinasarany, menambahkan, radikal itu akar katanya akar atau radix. Akar itu menghujam dalam tanah. Maknanya agama itu harus menghujam atau mengakar dengan kuat. []