Jejamo.com, Bandar Lampung – Ahad, 4 November 2018 adalah momen yang membahagiakan saya. Momen yang mempertemukan saya dengan para pegiat dakwah pelajar di Bumi Ruwa Jurai. Kami disatukan dengan wadah yang bernama FKAR (Forum Kerja Sama Alumni Rohis).
Turut hadir dalam acara pelantikan pengurus dan sarasehan para alumni kemarin, pendiri dan ketua FKAR pertama Kak Arief Budiman, ketua FKAR kedua Kak Ardi Anto, ketua FKAR keempat Kak Adian Saputra, ketua FKAR kelima saya sendiri, ketua FKAR kedelapan Ma’rufi, ketua FKAR yang baru dilantik Muarif, serta beberapa alumni yang pernah menjadi pengurus FKAR.
Mengenang perjalanan dakwah sekolah tentu tak ada habisnya, suka duka, tangis tawa, sedih bahagia mengiringi perjalanannya.
Bahkan salah satu pembicara kemarin tak kuasa menahan isak tangis setelah salam pembuka.
Ia katakan, “Saya tak pernah seperti ini ketika berbicara di entitas lain, tapi di sini berbeda, karena disinilah saya dikenalkan pertama kali dengan nilai-nilai Islam”.
Seiring perjalanan waktu, FKAR tumbuh mengikuti perkembangan zaman, tantangan pun jelas berbeda. Kalau dulu banyak yang masih jalan kaki, sekarang semua punya motor.
Kalau dulu harus ke telepon umum, sekarang cukup dengan info group WA. Dakwahnya pun harus semakin kreatif, sehingga diminati pelajar masa kini.
Bersaing dengan acara-acara televisi, game online, dan smartphone yang penuh dengan aplikasi.
Tapi di samping itu, semangat dakwah harus terus membara. Membayangkan pelajar yang dikepung oleh budaya hedonisme, pacaran bebas, pornografi, narkoba, LGBT, radikalisme, melawan guru dan orangtua, membuat dakwah ini tidak boleh berhenti.
Ikut ambil bagian dari pembentukan moral dan karakter adalah bentuk menjalankan perintah Allah.
Ikut ambil bagian dari penyelamatan generasi muda adalah bentuk cinta pada negara.
Ikut ambil bagian dari pembentukan generasi muda yang kokoh adalah upaya meninggikan kemanusiaan, dan meninggikan kebangsaan.
Maka, selamat berjuang bagi adik-adik pengurus FKAR yang baru dilantik. Tunjukkan kinerja yang terbaik.
Tunjukkan akhlak yang baik kepada semua orang. Tak perlu berharap akan sanjungan dari banyak orang. Insya Allah, ada balasan terbaik dari Allah untuk hamba-Nya yang berjuang dengan penuh keikhlasan. []