Jejamo.com, Bandar Lampung – Pemerintah Provinsi Lampung mulai besok akan melakukan uji coba 20 bus Agromerasti yang menjadi bantuan dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub) yang akan melayani 3 rute. Dalam hal ini, PT Lampung Jasa Utama (LJU) akan bertindak sebagai pihak operator pengoprasian bus.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung Idrus Effendi mengatakan, dengan adanya bus Agromerasti ini, diharapakan dapat meningkatakan angkutan interkoneksi wilayah perbatasan yang sudah maupun yang belum tersentuh angkutan massal. “Sekarang kita masih dapatkan bantuan 20 bus ukuran besar. Mudah-mudah tahun depan dapat bantuan 50 bus ukuran medium,” ungkapnya, Selasa, 9/8/2016.
Dirinya menjelaskan,bus agromerasti akan melayani 3 rute angkutan yakni, rute Unila-jl Soekarno Hatta-Universitas Terbuka-Bundaran Tugu Raden Intan-Poltekkes-Politeknik-Wisma Haji-Jl Soekarno Hatta-Terusan Jl Sultan Agung (M Ryacudu)-ITERA-Kota Baru (PP)
Untuk rute UNILA-ITERA hanya dikenakan tarif Rp 4 ribu, sedangkan untuk jalur lintas kampus, juga ada harga khusus untuk mahasiswa dengan menunjukan KTM. “Khusus mahasiswa dan pelajar akan dikenakan pemotongan sebesar 50 persen jadi yang harus dibayar mereka sebesar Rp 2 ribu rupiah,” ujarnya.
Selanjutnya bus Agromerasti melayani Bandara Raden Intan II- Kota Bandar Lampung dengan rute Halte Graha Wangsa-Jl Laks Malahayati-Jl Gatot Subroto-Jl Jend Sudirman-Jl.Ahmad Yani-Jl Kartini/Jl Raden Intan-Stasiun Tanjung Karang-Jl Teuku Umar-Jl ZA Pagar Alam-Jl Raya Natar- Bandara Raden Intan II (PP) dan Untuk rute ini dikenakan tarif Rp 20 ribu per orang untuk satu kali tujuan.
Dan terakhir melayani perjalanan Bandara Raden Inten II- Pringsewu dengan Rute Pringsewu Halte Pendopo-Tataan (Pesawaran)-Jl Raden Gunawan- (BLPP)-Bundaran Tugu R.Intan-Jl Raya Natar- Bandara Raden Intan II (PP) Untuk rute ini dikenakan tarif Rp 30 ribu per orang untuk satu kali tujuan.
Sementara itu, Direktur Utama PT LJU Andi Jauhari menjelaskan, uji coba operasi bus Agromerasti akan dilakukan selama 3 bulan, mulai dari bulan Agustus hingga Oktober 2016.
“Kami juga masih melakukan kajian-kajian bersama pihak Unila dan Itera untuk memperbaiki sistem dan yang diterapkan secara tetus-menerus,” ucapnya.(*)
Laporam Sugiono, wartawan Jejamo.com