Jejamo.com, Bandar Lampung – Wajah melankolis begitu tampak dengan mata telanjang menatap sederetan foto foto model Lampung Tanti. Wajah sendu makin cantik ini begitu mendominasi nyaris semua foto yang ia posting di akun Instagram miliknya: tanti_riadi.
Foto-foto bidikan lensa fotografer banyak mengabadikan pose-posenya dalam ranah yang melankolis. Sendu….tapi cantik.
Ekspresi tanpa senyum memang menjadi kekhasan dara manis asal Palembang yang berkuliah di sebuah kampus di Kota Metro Lampung itu. Saban kali menatap foto-foto Tanti, lekat membayang wajah muram bak menyimpan magma yang hendak ditumpahkan.
“Aku memang sengaja setiap kali difoto dengan air muka yang sendu. Aku ingin kelihatan lain saja. Supaya ada identitas yang berbeda jika dibandingkan dengan model lain,” ujar gadis cantik yang sebentar lagi menyandang gelar sarjana pendidikan olahraga ini kepada Jejamo.com di Sabtu senja di Bandar Lampung, 8 April 2017.
Gadis bernama lengkap Tanti Riadi ini sedang menyelesaikan kuliahnya di Sekolah Tinggi Olahraga (STO) STKIP Dharma Wacana Metro.
“Lagi skripsi, tahun ini target rampung,” ujarnya.
Tanti mulai melakoni aktivitas foto hunting sejak tiga tahun lalu.
Tanti memilih kampus itu bukan tanpa alasan. Buatnya, STO Dharma Wacana adalah tempat kuliah yang pas untuknya yang hobi olahraga, khususnya aerobik.
“Di tempat lain enggak ada, termasuk di Martapura tempat tinggalku. Kalau di sini kan khusus soal olahraga, termasuk belajar soal aerobik,” ujar gadis kelahiran 29 April 1996 itu.
Sebelumnya, Tanti pertama kali mulai ikutan hunting foto sejak ia masih di Martapura. Baru saat menjejakkan kaki di tanah Lampung, aktivitas itu makin rajin ia lakoni.
“Awalnya ada fotografer yang ajak, kemudian keterusan sampai dengan sekarang,” kata dia.
Tanti mengakui, sama seperti model hunting pada umumnya, memulai untuk mengisi waktu kosong. Namun, lambat laun akhirnya menjadi satu hobi tersendiri.
Jika dibandingkan sesi outdoor, Tanti lebih banyak menghabiskan sesi foto indoor. Konsep yang paling sering ia gunakan adalah seksi dan kasual.
“Awalnya tawaran yang aku terima umumnya enggak dibayar. Tapi semakin ke sini aku banyak mendapat job yang profesional, ya pastinya dibayar dong,” ujar anak pertama dari empat bersaudara pasangan Teguh Riadi-Yuniarti itu.
Soal pilihan wajah melankolis, diakui Tanti, memang merupakan kekhasannya. Ia mengakui memang agak susah untuk senyum dalam kehidupan sehari-hari, wabilkhusus kepada orang baru kenal.
Begitu pun saat bergaya di depan lensa kamera fotografer, ia tetap mempertahankan kesenduannya itu.
“Kata banyak fotografer, aku memang lebih bagus difoto tanpa senyum. ya dingin aja gitu,” kata dia.
Karena calon guru, setiap kali mengajar, para murid juga mendapat kesan dingin dari ibu guru mereka. Namun, jika sudah kenal dan ngobrol santai, Tanti juga bisa cair.
“Beberapa muridku juga bilang begitu. Bilang aku dingin banget. Tapi kalau sudah kenal baik dan ngobrol santai, ya biasa aja, enggak jutek kok, hehehe,” kata dia.
Opini soal wajah dinginnya juga banyak “dikeluhkan” kawan-kawan satu kampusnya. Beberapa kawan kampus Tanti ingin sekali melihatnya senyum saat difoto.
“Aku kan sering posting foto di Instagram, ya wajahnya kan sendu gitu. Mereka suka pada protes, minta aku senyum kalau difoto. Ya kayak mana dong, memang aku lebih suka tampil dingin kalau difoto,” ujarnya.
Tanti punya obsesi sendiri dalam dunia fotografi. Misalnya, ia ingin sekali wajahnya mejeng di majalah khusus model Ibu Kota, difoto oleh fotografer kaliber nasional, dan mempunyai bayaran tinggi setiap kali melakoni sesi foto.
Tanti percaya diri dalam bergaya di depan lensa kamera. Ia tahu betul potensi wajah melankolisnya itu punya sesuatu yang “menjual”. Maka itu, Tanti punya keyakinan, kalau ada fotografer yang belum memotret dirinya, belum lengkap menyandang profesi fotografer khusus model.
“Pokoknya, kalau ada fotografer yang belum pernah satu sesi foto dengan aku, enggak lengkap deh,” ujarnya.
Tanti juga sering mendapat job sesi foto yang di-endorse produk pakaian tertentu. Konsep yang ia tampilkan memang sedikit “terbuka” dan “berani”.
“Aku kan endorse beberapa brand distro, antara lain Sijada, Someday, dan Rebel of Justice. Makanya konsepnya ya agak terbuka gitu. Sering juga berpasangan atau couple. Aku juga terbuka kok dengan beberapa brand yang mau pakai jasa aku,” ujarnya.
Sukses ya buat kariernya, si cantik melankolis. Semoga lekas rampung kuliahnya.(*)
Laporan Adian Saputra, Jurnalis Jejamo.com