Jejamo.com, Bandar Lampung – Penyebab sanitasi yang buruk diantaranya, masih banyak rumah tangga yang buang sampah sembarangan, limbah cair dari kegiatan rumah tangga yang belum dikelola, drainase yang buruk dan juga prilaku hidup yang belum baik dengan masih buang sampah sembarangan dan bahkan masih buang air besar sembarangan (BABS).
Provinsi Lampung dengan tiga perempat wilayah merupakan kabupaten yang berada di wilayah pesisir belum memiliki strategi pengelolaan sanitasi yang baik dan untuk membebaskan wilayah bebas buang air besar sembarangan sangat sulit.
Mencermati kondisi tersebut, Mitra Bentala bersama SNV Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Desa-Desa Pesisir untuk percepatan capaian 100% sanitasi layak atau tidak ada lagi masyarakat yang membuang air besar sembarangan, Kamis, 15/8/2019. Demikian rilis yang diterima jejamo.com.
Acara tersebut dihadiri dari unsur perwakilan kepala desa-desa pesisir yang ada di kabupaten Lampung Selatan, Bappeda , Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD), dan Dinas Perumahan dan Permukiman Kabupaten Lampung Selatan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Lampung Selatan Rohidan yang bertindak sebagai narasumber pada acara tersebut, bahwa diharapkan desa-desa pesisir yang belum mencapai Open Defecation Free (ODF) untuk terus melakukan pendekatan ke masyarakat untuk mengubah perilaku yang kurang sehat menjadi sehat lingkungannya.
Saat ini dimungkinkan dan diperbolehkan anggaran yang berasal dari dana desa untuk kegiatan sanitasi, ada payung hukumnya atau regulasinya baik dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah daerah.
Sementara itu, dari Dinas Kesehatan yang juga salah satu narasumber Emi Widiarti menyampaikan bahwa penting untuk mewujudkan sanitasi yang baik ditingkat masyarakat.
Salah satunya harus memiliki jamban yang sehat. Saat ini pemerintah sedang fokus perhatiannya untuk penanganan stunting.
Salah satu penyebab timbulnya stunting adalah karena kondisi sanitasi yang buruk. Kabupaten Lampung Selatan saat ini sudah 160 desa ODF, dan 90 desa masih proses verifikasi untuk ODF termasuk di dalamnya adalah desa-desa pesisir.
Tarmizi, Kepala Desa Cagung, yang merupakan desa pesisir, mengatakan, ada beberapa hal di desanya terkait mendorong agar masyarakatnya memeliki jamban sehat dan tidak lagi membuang air besarnya ke pesisir atau ke laut.
Untuk wilayah pesisir memang kebiasaan masyarakatnya masih ada yang berperilaku seperti itu, tetapi harus terus dilakukan penyadaran dan imbuan.
Daerah pesisir memang punya kendala selain kebiasaan masyarakatnya, yaitu jika ingin membuat septic tanknya, yang beda dengan wilayah daratan.
Di sisi lain Direktur Mitra Bentala Mashabi dalam acara tersebut selalu mengingatkan bahwa persoalan sanitasi merupakan persolana layanan dasar bagi masyarakat.
Maka, pemerintah mempunyai kewajiban untuk memenuhinya. Hal tersebut penting untuk diwujudkan dan memastikan untuk sanitasi yang baik di masyarakat.
Untuk pencapaian dan mengubah perilaku masyarakat untuk tidak melakukan membuang air besar sembarangan (BABS) perlu dukungan para pihak sesuai dengan perannya. Baik dan buruknya sanitasi di suatu daerah akan mencerminkan daerah tersebut sehat atau tidaknya.
Kabupaten Lampung Selatan sudah mempunyai target untuk menuntaskan persolan sanitasi ini pada bulan November 2019. []