Jejamo.com – Gangguan jiwa bipolar kini mulai banyak dibicarakan di tanah air. Terutama setelah beberapa artis disebut mengidap gangguan kejiwaan ini. Bahkan sebelumnya aktor tenar Holywood, Robin Williams tewas bunuh diri dan belakangan diketahui bahwa bintang film terkenal ini berhadapan dengan bipolar dalam kehidupan sehari-harinya.
Dian Pitawati, psikiater dari Rumah Sakit Medika, Permata Hijau, mengatakan bipolar merupakan gangguan pada suasana perasaan atau mood yang berubah secara drastis. Ada dua episode yang muncul jika seseorang memiliki gangguan bipolar, yaitu maniac dan depresi. Seperti dilaporkan Tempo.co.
“Episode manic ditandai dengan gejala bahagia yang berlebih, semangat berlebih, kadang enggak butuh tidur, banyak bicara, atau tidak pernah lelah,” kata Dian pada Sabtu, 30/1/2016.
Namun, perasaan bahagia tersebut akan berganti dengan episode depresi, yaitu seseorang berada pada keadaan seperti putus asa, murung, tidak semangat, sulit konsentrasi, dan terkadang disertai rasa ingin bunuh diri.
Namun, jika usia penderita di atas 18 tahun, akan sulit unutk mengenali dua gejala yang berlawanan tersebut pada seseorang. Karena seiring usia mereka yang semakin dewasa, mereka dapat menyembunyikan peraan tersebut dalam kehisupan sehari-hari.
“Jadi memang gampang-gampang susah secara kasat mata untuk mengetahui seseorang terkena bipolar atau tidak,” katanya.
Terlebih penderita bipolar juga terkadang berada dalam keadaan normal atau baseline. Namun itu bukan berarti mereka sudah sehat. “Kalau tidak ditangani, malah akan membuat keadaan orang tersebut semakin parah,” ujar Dian.
Ciri lain yang harus diamati pada penderita bipolar adalah rentan waktu episode depresi dan manic. “Biasanya, episode depresi itu lebih-kurang dua minggu, episode maniac seminggu, dan hypomanic (manic yang tak terlalu berlebihan) empat hari,” katanya. Namun bagi penderita bipolar yang sudah parah akan mengalami perubahan gejala yang lebih cepat perubahannya.(*)
Tempo.co