Jejamo.com, Lampung Timur – Bangunan kandang badak di hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) dibangun dari bantuan banyak donatur.
Pantauan jejamo.com hari ini, kandang badak sumatera baru yang dibangun dengan luas 100 hektar diberi pagar pengaman setinggi satu meter dan dialiri strum.
Ada juga empat rumah peristirahatan badak. Kandang badak yang baru dengan kandang badak sebelumnya berjarak 700 meter.
Menurut Manajer Suaka Rinho Sumatra (SRS) Taman Nasional Way Kambas Sumadi, dibangunnya kandang badak baru berdasarkan untuk perkembangbiakan badak sumatera khususnya di TNWK.
Saat ini badak sumatera yang ada di penangkaran (kandang lama) sebanyak 7 ekor. Direncanakan 7 ekor badak yang ada di penangkaran lama akan dipisahkan.
“Saya belum bisa menjelaskan badak yang mana yang akan dipisahkan, perlu dikaji dulu oleh dokternya,” kata Sumadi.
Lanjut Sumadi, satu ekor badak minimal memiliki ruang lingkup 20 hektare sehingga dengan dua kandang yang sudah dimiliki TNWK bisa memaksimalkan badak agar leluasa.
Harapan TNWK, badak yang ada dalam penangkaran bisa berkembang biak guna mempertahankan kepunahan binatang bercula tersebut.
Saat ini badak yang ada di penangkaran (SRS) sedang masa pengawinan. Kata dia, secepatnya badak akan bisa hamil dan berkembang (bertambah) lagi.
Untuk saat ini badak bernama Rosa (betina) dan Harapan (jantan) yang sedang masa kawin.
“Kemungkinan besar perkawinan Rosa dan Harapan bisa menambah seekor badak di TNWK,” kata Sumadi.
Guna menjaga kesehatan tujuh ekor badak, tiga orang dokter hewan ditugaskan di SRS dengan diberikan fasilitas rumah inap di dalam hutan TNWK. Selain dokter, beberapa orang khusus sebagai pencari pakan selalu siaga di lingkup SRS.
Menurut Sumadi, pemberian pakan badak pun dilakukan dengan teratur, waktu dan jumlah pakan pun ditentukan oleh dokternya. Bahkan sejumlah kandang peristirahatan badak di berikan CCTV guna memantau dalam kondisi malam hari. [Agus Susanto]