Jejamo.com, Bandar Lampung – Saat membuka pembekalan untuk anggota DPRD se-Lampung beberapa hari lalu, Wakil Gubernur Chusnunia Chalim mengutip ungkapan pahlawan nasional Agus Salim: memimpin itu menderita.
Maknanya, tugas pemimpin itu berat. Ia mempunyai tanggung jawab untuk membawa kesejahteraan kepada rakyat, baik dalam konteks kepemimpinan di eksekutif maupun legislatif.
Sidik Efendi, anggota DPRD Bandar Lampung asal PKS, punya pengalaman tersendiri dengan ungkapan “memimpin itu menderita”.
Kata alumnus magister Fakultas Hukum Unila itu, sejak kecil menderita itu sudah bagian dari hidupnya.
Sempat berpindah dari tanah kelahiran di Lampung Timur ke Sungai Utara, Lampung utara semasa kecil, membuat Sidik relatif terbiasa dengan hidup susah.
Kepemimpinannya diuji saat SMA menjadi pemimpin di organisasi Rohani Islam SMAN 6 Bandar Lampung.
Sidik juga berkiprah lama di elemen dakwah pelajar Forum Kerja Sama Alumni Rohis (FKAR) Bandar Lampung.
Pun demikian halnya saat di kampus aktif di organisasi dakwah kampus. Menjadi pemimpin yang ” menderita” sudah dilakoni Sidik sejak dahulu.
Ia bercerita, banyak yang tidak mengetahui ia sempat berjualan nasi goreng keliling untuk menyambung hidup dan ingin punya penghasilan.
Sampai akhirnya bisa menjadi pengusaha mebel bertajuk “Siger Jati”. Ia juga bersyukur bisa menjadi pengacara sebagai salah satu profesinya.
“Saya sadar soal memimpin itu menderita. Tentu bukan dalam konteks melarat ya. Ini lebih kepada tanggung jawab kepada anak buah, kepada masyarakat, kepada orang lain. Saya insya Allah memaknai ungkapan itu dengan baik,” kata dia kepada jejamo.com hari ini via percakapan WhatsApp.
Anggota dewan daerah pemilihan Sukabumi, Sukarame, dan Tanjungseneng itu menambahkan, jika sekarang ia diamanahkan menjadi wakil rakyat, ia pun sudah siap.
“Saya mesti tanggung jawab dengan amanah ini. Fungsi dewan dalam hal anggaran, pengawasan, dan regulasi atau aturan, akan saya kerjakan sebaik mungkin,” tuturnya.
Kata Sidik, ia relatif terbiasa dengan tugas semacam itu karena sejak belia punya pengalaman di beberapa organisasi.
Termasuk di kemasyarakatan, ia pun kini didapuk menjadi Ketua Pengurus Masjid Al Falah, Korpri, Sukarame, di tempat tinggalnya sekarang.
“Doakan saya bisa amanah. Memimpin itu menderita, sudah saya jalani sejak saya masih belia,” tutupnya. [Andi Apriyadi]