Jejamo.com, Kota Metro – Sebanyak 30 rumah di Kelurahan Yosorejo, Kecamatan Metro Timur, Kota Metro terancam terendam banjir saat musim hujan datang. Hal ini disebabkan penyempitan saluran irigasi anak sungai Way Batanghari.
Lurah Yosorejo Hendriawan menyampaikan, saat musim hujan tiba air dari aliran anak sungai Way Batanghari seringkali meluap dan merendam rumah warga, dengan ketinggian hingga dua meter.
“Awal puncak banjir, terjadi pada Januari 2020 lalu. Hingga kini, warga di Lingkungan 009 RT 35 Kelurahan Yosorejo kerap menjadi langganan banjir. Hal itu akibat bangunan Taman Edukasi Metro yang berada di Kelurahan Iringmulyo, di mana saluran anak sungai yang semula tiga meter, diduga ditimbun menjadi 1,5 meter. Akhirnya aliran anak sungai di belakangnya yang masih memiliki luas tiga meter, tidak dapat mengalir dengan sempurna, dan mengakibatkan meluap serta merendam puluhan rumah warga. Untuk jumlah pastinya berapa bisa cek di lokasi atau tanya ke RT di lingkungan itu,” kata Hendriawan, Senin, 13/9/2021.
Sementara itu, Misyawati (63) warga Lingkungan 009 RT 35 Kelurahan Yosorejo mengaku mengalami banyak kerugian materi saat musim hujan datang dan aliran anak sungai meluap. Barang elektronik dan kendaraan bermotor miliknya rusak lantaran terkena luapan air.
“Kira-kira ada 30 rumah terdampak banjir. Sudah berapa kali alat elektronik dan kendaraan motor kami rusak akibat banjir, sampai ada yang buat rumah panggung, untuk antisipasi kalo hujan deras turun, kami bingung harus gimana lagi. Setiap kali ada peninjauan, alasan banjir karena sampah, padahal bukan itu penyebabnya,” kata Misyawati.
Ia juga menyampaikan, di usia yang sudah tidak muda lagi, harus merasakan sakit akibat terendam banjir.
“Kalau banjir siang hari, kami bisa cepat menghindar ke tempat yang lebih tinggi dan aman. Tapi kalau malam, kami enggak tau sempat atau tidak, kami juga berharap pemerintah cepat menemukan solusi terkait ini, bukan hanya janji-janji saja Kota Metro bebas banjir,” keluhnya.(*)[Abid Bisara]
