Jejamo.com, Lampung Timur – Tiga lembaga swadaya masyarakat (LSM) yakni Topan, Format Astim, dan JPK mendatangi Pemerintah Kabupaten Lampung Timur, Senin (25/2/2019). Mereka melakukan unjuk rasa mengenai dugaan penggelapan anggaran hibah dan bantuan sosial tahun 2016, 2017, dan 2018.
Setidaknya 300+an orang dengan mengendarai 9 bus dan 2 truk tiba di halaman Pemkab Lamtim pukul 10.00, dengan membawa atribut bendera lambang ketiga LSM tersebut.
Keempat orator aksi, Anto, Faqih, Kemas dan Agung sepakat menyuarakan agar pihak terkait seperti Kejaksaan Negeri Sukadana melakukan audit dan hibah dimaksud.
“Kami meminta pemerintah Lamtim menyikapi dan menindaklanjutipersoalan dugaan penggelapan anggaran hibah dan bansos,” ujar Anto.
Pendemo menilai, hibah yang diduga digelapkan yaitu bantuan untuk tempat ibadah seperti masjid, gereja, pura, dan vihara. Hasil dari investigasi ketiga LSM tersebut menyatakan bahwa sebagian anggaran atau bantuan belum diterima oleh sejumlah masjid.
Yaitu masjid Nurul Taqwa, Hidayatul Mustakim, Al-Mutaqim, Mambaul Hikmah, Al-Iman, Nurul Yaqin, Al-Ikhlas, Nurul Iman, Darul Muttaqin.
“Mungkin ini hanya sebagian hasil yang kami ketahui dari hasil investigasi dan tidak menutup kemungkinan ada lagi yang belum kami ketahui,” kata Anto. [Agus Susanto]