Jejamo.com, Bandar Lampung – Mulainya musim durian menjadikan penggemar buah beraroma khas ini menyerbu kawasan yang banyak menjajakan komoditas ini. Terkadang untuk menikmatinya kita bingung apakah itu benar-benar bagus, matang, dan manis.
Seperti di kawasan wisata durian sepanjang Jalan Raden Imba Kesuma Ratu, Sukadanaham, Tanjungkarang Barat, Bandar Lampung, Rabu 2/1/2019. Di sini banyak ditemui berbagai jenis durian yang disuguhkan, mulai dari durian lokal hasil perkebunan sendiri sampai pertanian.
Musim durian bertahan 4 sampai 5 bulan, tergantung dengan cuaca. Di Sukadanaham sendiri pedangang mulai membuka lapaknya pada pukul 10.00 pagi. Durian yang dijual pun bermacam-macam dan bentuk mulai yang kecil sampai yang sangat besar.
Menurut Usin (49) pedagang durian, durian di sini ada beberapa jenis, tapi lebih banyak yang lokal.
Beberapa ada duren montong, bangkok, dan durian stek.
“Ada juga yang namanya durian mentega,” kata dia.
Dirinya berani menjamin enak dan siap mengganti, ketika makan langsung di tempat.
Menurutnya membedakan durian yang bagus adalah dilihat dari bentuknya yang mulus, wangi atau aroma yang harum biasanya memiliki daging yang kuning dan manis.
Dan jika diketuk-ketuk suaranya terdengar berat, apabila dikerok suaranya matang dan bentuknya bulat berisi, tidak gepeng.
Untuk harga varian ukuran kecil seharga Rp10 ribu sampai Rp30 ribu. Yang sedang, bisRp40 ribu sampai Rp50 ribu.
Kalau yang dari pertanian bisa sampai Rp60 ribu ke atas.
“Semua tergantung jenis dan ukuran buahnya” tuturnya.
Banyak pembeli makan langsung di tempat dikarenakan makan di tempat lebih enak.
” Kalau duriannya busuk atau mentah, bisa ditukar,” kata dia. [Jenny Wulan Suryani]