New York, Jejamo.com – Majalah Playboy akan menghentikan pemuatan foto perempuan telanjang dengan alasan internet telah membuat ketelanjangan menjadi hal biasa dan majalah porno tidak lagi menguntungkan secara komersial.
Keputusan itu diumumkan Direktur Playboy Enterprise, Scott Flanders dalam artikel di harian New York Times pada Senin lalu (12/10) seperti dikutip kantor berita Reuters, Selasa, 13/10/2015.
Pendiri dan pimpinan redaksi Hugh Hefner telah menyetujui usulan dari editor Cory Jones untuk berhenti menampilkan gambar perempuan telanjang.
Foto-foto perempuan telanjang dalam situs webnya juga telah dicopot demi melancarkan akses ke media sosial seperti Facebook dan Twitter.
Scott Flanders, direktur Playboy Enterprise, mengatakan kepada Times: “Kini Anda hanya membutuhkan satu klik untuk menemukan segala sesuatu terkait seks seperti yang Anda bayangkan secara gratis. Itu hal biasa di zaman sekarang.”
Sirkulasi majalah Playboy telah merosot dari 5,6 juta eksemplar pada pertengahan 1970-an menjadi sekitar 800.000 saat ini.(*)