Jejamo.com, Lampung Utara – Empat Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Lampung asal Lampung Utara berhasil menemukan alat pemancar gelombang ultrasonic untuk mengusir hama di sawah. Hal itu diketahui ketika empat mahasiswa dimaksud bertemu wartawan jejamo.com di Kotabumi pada Senin, 23/7/2018.
Rita Anggraini, Anggelia Fitri, Risca Fara Midta asal Lampung Utara dan temannya Ferdi Indra mahasiswa Universitas Lampung ini menemukan alat yang dapat menyejahterakan petani khususnya petani padi.
Alat yang mereka ciptakan ini merupakan penemuan baru untuk mengusir hama pada tanaman padi seperti tikus, burung dan lain sebagainya.
Umumnya penanganan hama ini masih dilakukan dengan cara tradisional seperti diburu dan menggunakan orang-orangan sawah.
“Sebagai mahasiswa tentunya kita tidak hanya belajar di dalam kelas saja namun juga harus menerapkan ilmu di lapangan agar menjadi lebih bermanfaat,” ucap Risca, mahasiswi kelahiran Ogan Lima ini.
Menurut Ferdi indra, dengan ilmu yang didapat mereka di Fakultas Pertanian Unila dan mendengar keluhan masyarakat, diciptakanlah alat ini. Mereka berharap dapat mengurangi ganngguan hama di sawah dan meningkatkan hasil panen .
“alat tersebut bekerja dengan mengeluarkan gelombang ultrasonik yang mengganggu pendengaran hewan seperti tikus dan burung sehingga hewan-hewan tersebut merasa terganggu dan meninggalkan lokasi yang dipasangkan alat,” terang Ferdi.
“Memang serangan hama padi khususnya tikus sangat meresahkan petani, bahkan kerusakan areal persawahan bisa mencapai 80%, yang tentunya ini sangat meresahkan petani,” kata Anggelia yang menekuni ilmu hama penyakit tanaman.
Rita sebagai ketua tim menambahkan, alat yang mereka ciptakan ini sangat mudah diterapkan oleh petani di areal persawahan karena telah dilengkapi dengan panel surya dan sistem kendali. Dengan demikian, tidak lagi membutuhkan listrik.
“Alat ini sudah kami coba di areal persawahan dan bekerja dengan baik sesuai program yang diperintahkan dengam luas jangkauan alat mencapai 1.200 meter peesegi,” ucap Rita, mahasiswi asal Kotaalam.
Lanjut Rita, dengan adanya alat ini tentunya pekerjaan petani menjadi lebih ringan, panen lebih melimpah yang tentunya berpengaruh terhadap penghasilan petani.
“Harapan kami, petani Indonesia khususnya di Provinsi Lampung bisa makin sejahtera,” pungkasnya.(*)
Laporan Buhairi Aidi dan Mukaddam, Wartawan Jejamo.com