Jejamo.com, Lampung Timur – Sebuah tabung oksigen besar kini selalu menemani Imam Jaenuri Arif tepat di samping ranjangnya. Orang tua remaja penderita kanker tulang dan kanker paru-paru itu mengatakan, tabung oksigen itu didapat dari sumbangan para donatur.
Menurut sang ibu, Wiji Lestari, sebelum Imam kembali dirujuk ke RSUD Ahmad Yani Kota Metro pada Jumat, 17/6/2016 pagi, pihak sekolah Imam, yakni MTsN 1 Lampung Timur sudah sering memberikan bantuan selama poses perawatan Imam.
Pihak sekolah juga sudah menitipkan biaya sebesar Rp 1 Juta, untuk membiayai pengisian tabung oksigen selama beberapa hari kedepan. “Untuk 1 tabung oksigen besar, harga berikut ongkos kirimnya sebesar Rp 125 ribu. Dalam sehari semalam, Imam menghabiskan 5 tabung oksigen besar. Kalo tabung oksigen yang kecil, hanya dapat digunakan selama 1 jam saja,” ujar Wiji Lestari, Jumat, 17/6/2016.
Sejak banyak dikabarkan melalui Facebook dan media sosial lainnya, kini banyak warga yang sudah memberikan bantuan. Polres Kota Metro melalui siswa-siswi SMA dan SMK binaannya, melakukan penggalangan dana di lampu merah di depan Perkantoran Pemerintah Kota Metro.
Penggalangan dana untuk Imam Jaenuri Arif ini akan berlangsung selama dua hari, terhitung sejak Kamis kemarin, 16/6/2016.
Sementra siswi SMAN 2 Kota Metro Septia Maharani, yang turut melakukan penggalangan dana mengatakan, pada hari pertama penggalangan telah mendapatkan dana sekitar Rp 2,3 juta.
Nantinya hasil hari terakhir penggalangan, akan disatukan dengan hasil penggalangan dana hari pertama, kemudian akan diserahkanlangsung ke pihak keluaga Imam, oleh Polres Kota Metro.
Sementara itu, Suparno, Lurah Desa Balerejo, Kecamatan Batanghari, Lamtim, daerah tempat tinggal Imam Jaenuri Arif mengatakan, ia berharap, melalui publikais yang besar, akan lebih banyak warga yang mendonasikan dana untuk kelanjutan pengobatan Imam. Sejumlah pemuda dan warga setempat juga sudah berinisiatif menggalang dana dengan cara masing-masing.
“Beberapa mahasiswa juga telah melakukan penggalangan dana, dan telah diserahkan kepada keluarga Imam. Mudah-mudahan akan banyak lagi masyarakat yang mau membantu pengobatan Imam. Kita wajib mengupayakan kesembuhan Imam, sesudahnya adalah urusan Tuhan,” tuturnya.(*)
Laporan Tyas Pambudi, Wartawan Jejamo.com