Jejamo.com, Bandar Lampung– Longsor yang disebabkan hujan pada Mingggu malam, (24/2/2019), sekitar pukul 22.30 WIB, memutus akses jalan rumah Nani yang berada di atas bukit Pidada. Sehingga membuat pemilik rumah tidak dapat turun.
Harfani (57) warga sekitar mengatakan, rumah tetangganya tersebut mengalami kerusakan di bagian teras depan rumahnya. Sehingga mutus jalan yang biasanya digunakan pemilik rumah untuk keluar.
“Rumah Bu Nani ini kan ada di atas bukit, pas longsor akses jalan dia mau terbawa ikut longsor juga. Bahkan di belakang rumahnya longsor, jadi sementara ini Bu Nani dan tiga orang anaknya belum bisa ke mana-mana,” ujarnya, Senin, (25/2/2019).
Runtuhan longsor pun menimpa rumah milik Rohati (53). Namun dalam peristiwa tersebut tidak sampai merusak rumahnya.
“Alhamdulillah rumah saya cuma kena puing-puingnya saja nggak sampai merusak atau menjebol rumah saya,” ujar Rohati.
Ia bersama warga berharap Pemerintah Kota Bandar Lampung dapat memasang fondasi untuk menahan tanah longsor yang ada di atas bukit ini.
“Kalau bisa dipasang bronjong atau fondasi yang bertingkat gitu. Dan memperbaiki aliran air dari gunung diarahkan ke sungai,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, hujan deras dan ditambah angin kencang di Kota Bandar Lampung dan sekitarnya, pada Minggu malam, (24/2/2019), menyebabkan bukit yang berada Jalan Soekarno Hatta, Gang Sakal, Rt 03 LK 1, Kelurahan Pidada, Kecamatan Panjang atau tepatnya Stasiun Sukamenanti, Bandar Lampung.
Longsor berupa tanah dan pepohonan merusak dua rumah serta memutus akses jalan warga setempat. Bahkan ada rumah satu warga yang berada di atas bukit pun alami longsor dibagian teras depan ruman, sehingga pemilik rumah bernama Nani dan tiga orang anaknya terjebak. [Andi Apriyadi]