Pantauan di Wani salah satu wilayah perbatasan antara Donggala dan Palu, selain puluhan kapal nelayan dan kapal pengangkut barang, kapal Feri Sabuk Nusantara pun ikut terlempar akibat gelombang tsunami yang diperkirakan 15 meter.
Rahman, pekerja buruh pelabuhan di Wani di Kecamatan Tawaili, menjadi satu saksi kejadian. Kepada jejamo.com, ia mengatakan, sebelum tsunami terjadi terlebih dahulu diawali gempa sebanyak 3 kali.
Gempa pertama kali terjadi pukul 15.00 waktu setempat. menjelang salat magrib, kemudian terjadi penurunan air laut.
Selanjutnya, gulungan ombak masuk ke daratan dan membentuk seperti goa besar.
Air laut lebih tinggi dari kapal laut,” kata dia sambil menunjukan feri yang bersandar,” ungkapnya, Kamis, 25/10/2018.
Dia juga sempat melihat tsunami mengoyang kapal feri yang tengah bersandar kemudian kapal badan kapal miring .
Melihat kejadian itu dia langsung kabur membawa sepeda motornya bersama beberapa rekan kerjanya.
Beberapa hari kemudian dia mendapati kapal besar tersebut sudah keluar total dari bibir pelabuhan dan menabrak gedung kantor syahbandar. [Sugiono]