Jejamo.com, Bandar Lampung – Komunitas Humaira Indonesia menghelat kajian yang membahas mengenai lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau LGBT di Masjid Baitul Ilmi Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya. Kajian ini bertemakan “Tak Selamanya Pelangi itu Indah (Menyingkap Tabir Perilaku LGBT)”.
Ratusan peserta laki-laki dan peremmpuan hadir di acara ini dari berbagai kalangan. Mulai dari pelajar, mahasiswa, dan umum.
Kajian ini diisi oleh pemateri Wulan Irodatiah. Lulusan sarjana psikologi ini membahas LGBT mulai dari pemicu hingga penanggulangannya.
“Sikap yang harus kita lakukan adalah memahami SSA dan LGBT, serta waspada dan menjauhi diri dari LGBT, dan pacaran juga bukan berarti solusinya,” tutur Wulan dalam materinya.
LGBT bukan merupakan pilihan, tapi ini adalah fenomena sosial yang membuat penyakit dalam diri masyarakat. Menggerogoti keberlangsungan hidup manusia hingga ke akarnya.
“Tidak ada istilah LGBT adalah fitrah personal, yang ada LGBT adalah kebebasan yang kelabasan yang merusak tatanan hidup yang mulia. Hal ini yang menginisiasi komunitas Humaira Indonesia dalam mengedukasi putra putri di Lampung agar terpahamkan akan dampak negatif dari maraknya fenomena sosial yang bernama LGBT,” kata Afrilianti, Ketua Komunitas Humaira Indonesia, dalam rilisnya pagi ini. []