Arab Saudi, Jejamo.com – Kinerja pemerintah Arab Saudi dalam mengidentifikasi jenazah korban Tragedi Mina masih jauh dari harapan. Sepekan setelah musibah besar tersebut terjadi, masih menyisakan 5 kontainer jenazah yang belum teridentifikasi.
Hingga saat ini korban kecelakaan di Mina masih terus bertambah. Data terakhir dari Kementerian Agama menyebutkan korban warga negara Indonesia telah mencapai 46 orang, dirawat di rumah sakit tujuh orang, dan dilaporkan hilang meningkat dari 82 orang menjadi 90 orang.
Sedangkan jumlah jemaah haji seluruh dunia yang menjadi korban saat ini telah mencapai 1107 orang. Jumlah ini masih ditambah lima kontainer yang belum teridentifikasi. Seperti dilaporkan Tempo.co, dari data Kementrian Agama di Mekkah.
Dengan kondisi ini, Ketua Komisi Keagamaan DPR Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah segera mengirimkan tambahan tenaga untuk membantu identifikasi korban di Mina.
“Dari awal tenaga ahli kita hanya empat orang, tadi Kementerian Agama baru menambahkannya jadi sembilan orang. Masih ada lima kontainer lagi yang belum teridentifikasi,” kata Saleh dalam pernyataan tertulisnya, Selasa, 29/9/2015.
Saleh mengungkapkan penambahan personel tenaga ahli ini baru dilakukan, Senin, 28/9/2015. Sejak insiden jatuhnya crane di Mekah, tim identifikasi hanya berjumlah empat orang. Itu pun, menurut Saleh, masih ada satu jenazah pada insiden crane yang belum teridentifikasi.
Saleh juga mengatakan jumlah korban sebanyak itu terlalu berat untuk ditangani oleh sembilan orang. “Untuk apa kita mengirim nota diplomatik untuk membuka akses identifikasi kalau tenaga ahli yang bisa melakukan tugas itu saja kurang?” ujaranya.
Menurut Saleh, masih belum ada penjelasan dari pemerintah mengapa tenaga bantuan belum dikirimkan. Ia menilai pemerintah seharusnya tanggap dan tanpa diminta segera mengirimkan tambahan tenaga. “Pekerjaan identifikasi itu tidak mudah. Perlu nyali, konsentrasi, dan kesabaran. Tidak semua orang bisa mengerjakan itu,” ucapnya.(*)