Jejamo.com Bandar Lampung – Komisi III DPR RI meminta pelayanan pembuatan paspor di Kantor Imigrasi kelas I Bandar Lampung dipercepat dan pelayanan ditingkatkan.
Anggota Komisi III DPR RI Masinton Pasaribu mengatakan, untuk pelayanan masyarakat dalam pembuatan paspor harus bisa diberikan dengan baik. “Kami berharap agar pelayanan kepada masyarakat yang mengurus pembuatan baik itu paspor maupun lainnya bisa dipercepat,” ujar Masinton dalam kegiatan kunjungan kerja DPR RI, Senin 27/2/2017.
Masinton mengatakan, dengan melihat proses pembuatan paspor di Kantor Imigrasi Bandar Lampung bisa mencapai 3 hari lamanya, padahal menurutnya hal tersebut bisa diselesaikan dalam waktu satu hari.“Mulai proses daftar kemudian identifikasi, administrasi dan lainnya seharusnya sehari bisa selesai. Sehingga sisi pelayanan bisa cepat, tepat dan baik,” ucapnya.
Ia mengatakan, pelayanan satu hari tersebut bisa terwujud namun harus dibenahi adalah sistemnya yakni mulai dari pelayanan, sistem administrasi dan identifikasi.
“Kantor Imigrasi juga harus memberikan minimalisir biaya yang seharusnya tidak menjadi beban kepada masyarakat,” tambahnya.
Masinton juga mengatakan baik dari alat prasarana dan SDM, serta dalam sistem pelayanan harus diperbaiki dan ditingkatkan. Menurutnya, untuk anggaran seharusnya bisa dianggarkan untuk perbaikan.
“Karena penerimaan bukan pajak yang diperoleh imigrasi, kan juga besar. Kami juga selalu mendorong agar sistem pelayanan publik itu bisa terus efektif dan efisien. Ini juga menjadi target Kanwil Kemenkumham dan Imigrasi juga untuk mempercepat peningkatan sistem pelayanan,” imbunya.
Sementara itu Kepala Kantor Imigrasi kelas I Bandar Lampung, Amrizal menanggapi untuk saat ini kita akan optimalkan sarana dan prasarana yang sudah ada, baik SDM maupun alat-alat yang dipakai saat ini.
Menurut Amrizal saat ini memang masyarakat yang membuat paspor sangat banyak, karena memang edaran dari Kementrian Keimigrasian tidak dibatasi jumlahnya. Hanya dibatasi sampai pukul 10.00 WIB saja permohonan pembuatan paspor yang harus diterima dan berapapun jumlahnya harus diselesaikan.
Namun terkadang iklim dan IT-ya yang tidak bersahahat dan juga terkadang ada gangguan jaringan dari pusat,” kata dia.
Amrizal mengatakan saat ini pihaknya memang membutuhkan penambahan SDM dan perangkat komputerisasi. Dengan melihat jumlah pemohon yang setiap harinya semakin meningkat dan ramai yang rata-rata sebelumnya sebanyak 125 – 150 orang dalam sehari butuh penambahan SDM dan alat-alatnya segera. Kedepan juga untuk gedung harus diperluas.(*)
Laporan Sugiono, Wartawan Jejamo.com